Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Debu di dalam rumah bukan hanya membuat tak nyaman, tetapi sebuah penelitian mengungkapkan, debu juga mungkin mengandung banyak bahan kimia yang dapat mempercepat perkembangan sel-sel lemak, yang berkontribusi pada obesitas.
Dilansir Suara.com dari Medical News Today, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah menemukan efek bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi sistem endokrin. Misalnya plastik, mengandung ftalat yang merupakan zat kimia penganggu endokrin.
Para peneliti pun memeringatkan bahwa bahan kimia ini merupakan ancaman bagi kesehatan, karena penelitian telah mengaitkannya dengan masalah kesuburan, penyakit hati, kanker, dan obesitas pada anak-anak.
Sebuah studi yang dipimpin oleh Christopher Kassotis, Ph.D., dari Duke University's Nicholas School of the Environment di Durham, telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa debu rumah tangga dapat mendorong perkembangan sel-sel lemak.
Baca Juga
Kassotis mempresentasikan hasil temuannya ini di pertemuan tahunan Endocrine Society yang diadakan di New Orleans, Los Angeles.
"Ini adalah penelitian pertama yang menyelidiki hubungan antara paparan bahan kimia yang ada di dalam ruangan dan kesehatan metabolisme anak-anak yang tinggal di dalam rumah," kata Kassotis.
Dalam percobaan terhadap hewan, Kassotis dan tim peneliti menemukan ada hubungan antara paparan bahan kimia yang mengganggu kerja endokrin dan terganggunya regulasi lemak.
Bukti ini kemudian dihubungkan dengan hasil penelitian lain, yang menunjukkan bahwa mekanisme tersebut juga berlaku pada manusia.
Kassotis dan timnya mengumpulkan sampel debu rumah tangga dari 194 rumah di pusat North Carolina, dengan tujuan memelajari pengaruh komponen kimia pada debu terhadap kesehatan metabolisme manusia.
Bahan kimia dari sampel debu tersebut diekstrak, kemudian diuji efeknya secara in vitro untuk dicari tahu apakah campuran bahan kimia tersebut akan mendorong perkembangan sel-sel lemak.
Para peneliti melaporkan bahwa bahkan dalam konsentrasi yang sangat rendah, bahan kimia yang ada di dalam sampel debu memang mendorong pertumbuhan sel-sel lemak.
Penemuan ini tentu sangat memprihatinkan, karena menurut perkiraan dari Environmental Protection Agency, anak-anak kemungkinan besar menelan antara 60 dan 100 miligram debu dan kotoran per hari.
Kami menemukan bahwa dua pertiga dari ekstrak debu mampu meningkatkan pengembangan sel lemak," kata Kassotis.
Secara total, para peneliti mengidentifikasi keberadaan lebih dari 100 bahan kimia yang berbeda dalam sampel debu rumah tangga, dan sekitar 70 zat ini menunjukkan peran dalam pertumbuhan sel-sel lemak.
Jadi, untuk menghindari obesitas, mulai sekarang jangan malas bersih-bersih rumah, ya! (Suara.com/Vania Rossa)
Tag
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Mikroba di Usus Berkontribusi pada Obesitas, Bagaimana Hubungannya?
-
Ilmuwan Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Menyerang Jaringan Lemak
-
Anak Perempuan Obesitas Lebih Berisiko Kembangkan Penyakit Kardiovaskular
-
Awas, Minuman Pemanis Buatan Justru Bikin Nafsu Makan Meningkat
-
Sering Dikaitkan dengan Kegemukan, Ketahui 6 Fakta Soal Gula
-
Studi sebut Obesitas Meningkatkan Risiko Long Covid
-
Anak Obesitas Harus Suntik Vaksin Covid-19, ini Kata Dokter Anak!
-
Menurut Studi, Suplemen Penurun Berat Badan Tak Bekerja Sesuai Klaimnya