Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sepasang suami istri di Wisconsin harus berurusan dengan polisi setelah nekat nge-gym saat karantina campak tahun lalu. Jeffery Murawski (57) dan Christine Bennett (58) dianggap menularkan penyakit dengan melanggar aturan karantina.
Diberitakan KTLA, Rabu (6/3/2019), karantina karena rawan penyakit campak itu sengaja mereka langgar. Keduanya pun didakwa pada 1 Maret 2019, dengan tuduhan pelanggaran ringan penyakit menular dan perlindungan publik.
Pada 1 Mei 2018, Wakil Kepala Kepolisian Waukesha menyuruh Bennett menepi ketika dia mengemudi di sepanjang Bluemound Road, dengan suaminya di kursi penumpang.
Para pejabat dan Waukesha County Health Department percaya, Murawski mungkin terkena campak, dan memerintahkannya untuk tinggal di rumahnya 24 jam sehari sampai ia dianggap tidak menular. Jaksa mengatakan, para deputi berjaga di luar rumah pasangan itu selama karantina.
Baca Juga
Jaksa penuntut mengatakan, Murawski mengakui masuk ke dalam Gold's Gym untuk berolahraga, tetapi hanya beberapa menit karena dia merasa sangat bersalah. Murawski diduga bersembunyi di kendaraan istrinya, sehingga penegak hukum tidak bisa melihat dia meninggalkan rumah.
Bennett mengaku menyadari rencana itu melanggar aturan. Murawski pun meminta maaf sebesar-besarnya dan mengatakan bahwa dia harus keluar karena dia tak tahan terus-terusan berada di dalam rumah.
Pengacara Murawski, Paul Bucher, kemudian meluruskan, kliennya belum pernah terjangkit penyakit menular. Bucher juga menyatakan bahwa Murawski tak pernah diberi tahu bahwa ia dinyatakan positif mengidap campak, juga dari dulu hingga kini tidak menunjukkan gejala apa pun.
Murawski dan Bennett dijadwalkan menghadiri sidang perdana pada 25 Maret 2019 mendatang.
Menurut Wisconsin Department of Health Services, campak adalah penyakit pernapasan serius yang menyebar ketika pasien batuk atau bersin. Satu dari empat orang yang didiagnosis menderita campak harus dirawat di rumah sakit, dan satu atau dua dari 1.000 pasien dilaporkan meninggal. Situs web Centers for Disease Control mencatat bahwa vaksin campak sangat penting.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
-
Dokter Sebut Kasus Campak Meningkat, Orangtua Harus Waspadai 5 Gejala Ini!
-
CDC: Orang yang Sudah Divaksin Covid-19 Penuh Tak Perlu Karantina Lagi
-
Waspada Infeksi Jamur Vagina, Cegah dengan Konsumsi 5 Makanan Ini
-
Mengenal Klamidia, Penyakit Kelamin Serius yang Serang Pria dan Wanita
-
WHO: Kasus Campak Tahun 2019 Capai Titik Tertinggi dalam 23 Tahun Terakhir
-
Anak-Anak Lebih Berisiko Kena Campak Dibanding Virus Corona, Ini Sebabnya!
-
Memutus Penyebaran Covid-19, Ketahui Perbedaan Karantina dan Isolasi
-
Selain Pandemi Covid-19, Alaska Juga Harus Memerangi Wabah Sifilis
-
Setelah Sembuh dari Covid-19, Orang Masih Bisa Sebarkan Virus Hingga 8 Hari