Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hipokalemia merupakan kondisi saat kadar kalium terlalu sedikit dalam darah. Biasanya karena tubuh seseorang mengeluarkan terlalu banyak kalium. Jika parah, itu dapat menyebabkan kelemahan otot, yang dapat berakibat pada masalah kesehatan.
Hipokalemia selalu merupakan gejala penyakit lain atau efek samping dari obat. Jadi, bukan penyakit itu sendiri. Masalahnya seseorang mungkin tidak menyadari jika dirinya mengalami hipokalemia.
Namun, jika hipokalemia berkembang pada kondisi sedang atau berat, penderita akan menunjukkan gejala tidak sehat, misalnya muntah atau diare. Melansir dari Medical News Today, berikut dijelaskan secara gamblang mengenai gejala dan penyebab hipokalemia.
Baca Juga
Menurut National Organization for Rare Disorders, gejala hipokalemia di antaranya kelemahan otot yang bisa mengakibatkan kelumpuhan, kegagalan pernapasan, tekanan darah rendah, otot berkedut, kram saat berolahraga, merasa sangat haus, sering buang air kecil, kehilangan selera makan, mual, dan jantung bermasalah.
Namun, seseorang dengan hipokalemia ringan, sering tidak mengalami gejala apa pun. Sedangkan penderita hipokalemia sedang atau berat, orang tua dengan hipokalemia, atau memiliki masalah jantung dan ginjal dapat mengalami gejala yang berhubungan dengan kelemahan otot yang parah.
Hal ini terbukti dari data studi di European Journal of Emergency Medicine yang melihat bahwa hanya 1 persen dari 4.826 orang yang datang ke departemen darurat rumah sakit dengan hipokalemia, mengidap hipokalemia berat, dan hanya setengah dari penderita di subkelompok tersebut yang menunjukkan gejala.
Penyebab hipokalemia
Penyebab umum hipokalemia adalah tubuh kehilangan kalium terlalu cepat. Menurut informasi klinis tahun 2018 ini terjadi karena diare persisten, muntah yang berkepanjangan, masalah ginjal, dan efek samping dari obat diuretik.
Kurangnya asupan kalium karena melakukan diet juga bisa menjadi penyebab hipokalemia, tapi kasus ini jarang sekali terjadi.
Pasalnya banyak makanan yang mengandung kalium dan ginjal biasanya akan mengurangi ekskresinya jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalium.
Diagnosis
Seperti telah disinggung di atas, hipokalemia bukanlah penyakit itu sendiri. Jadi ketika seseorang menerima diagnosis, dokter perlu mengidentifikasi apa yang menyebabkan hilangnya kalium.
Tag
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Jangan Sampai Kekurangan, Jaga Asupan Kalium dengan Konsumsi 5 Makanan Ini
-
Selain Bikin Kenyang, Ketahui 4 Manfaat Pisang untuk Kesehatan
-
Kadar Kalium Ayah Olga Lydia Rendah sebelum Meninggal, Seperti Ini Efeknya
-
Tak Hanya Pisang, Berikut 5 Makanan Kaya Potasium yang Bisa Kamu Santap
-
Berikut Empat Makanan Kaya Potasium Selain Pisang