Senin, 29 April 2024
Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana : Rabu, 09 Januari 2019 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Terlalu lelah menghadapi tekanan dalam hidup, kehilangan orang yang dicintai, atau menonton film mengharukan bisa membuatmu menitikkan air mata. Apapun penyebabnya, kalau kamu menangis, pasti kamu pernah merasakan semacam gumpalan di tenggorokan.

Hal itu biasa terjadi saat kita sedih. Namun, melansir Reader's Digest, efek yang sama akan terjadi setiap kita merasakan emosi luar biasa apa pun.

Sebenarnya yang ada di tenggorokanmu itu bukan gumpalan. Saat emosimu mereda, tak ada gumpalan yang menyusut juga di dalam sana.

Menurut penjelasan secara ilmiah, 'gumpalan' yang kamu rasakan adalah otot-otot yang saling melawan dalam tenggorokanmu, khususnya pada glotis, atau celah di antara pita suara. Efek ini dinamakan sensasi globus.

Bagian dari sistem saraf yang berhubungan dengan stres adalah sistem saraf otonom, yang mengontrol perlawanan itu dan responsnya. Ketika kamu berada dalam situasi penuh tekanan, sistem saraf otonom membutuhkan peningkatan aliran oksigen ke otot-otot yang membutuhkannya.

Untuk melakukan itu, kita mulai bernapas lebih cepat dan glotis mengembang untuk membiarkan semua udara masuk. Namun situasi tegang juga membuat kita menahan napas untuk memaksa kita mengeluarkan isak tangis.

Masalahnya, tindakan-tindakan tersebut membutuhkan penutupan glotis dan menyebabkan otot-otot lain mengerut. Karena otot yang berbeda mencoba untuk membuka atau menutup glotis pada saat yang bersamaan, hasilnya pun berupa sensasi seakan kamu menelan bola golf.

Menangis sebenarnya memperkuat tubuh dan pikiranmu. Selain itu, kamu juga akan merasa lebih baik, jadi jangan malu jika air mata mulai menetes.

BACA SELANJUTNYA

Pria Ini Jalani Operasi Darurat Gegara Seekor Ikan Berduri Masuk ke Tenggorokannya