Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Wormwood merupakan tanaman abadi yang beraroma, memiliki sejarah panjang yang digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai penyakit.
Dirangkum dari medicaldaily, wormwood diklasifikasikan sebagai ramuan yang tidak aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) karena mengandung neurotoksik thujone. Umumnya dianggap aman jika bebas dari thujone.
Komponen thujone diyakini dapat memecah jaringan otot, menyebabkan kejang, dan menyebabkan kerusakan saraf.
Beberapa berpendapat bahwa thujone itu sendiri tidak berbahaya tetapi hanya beracun dalam dosis tinggi yang terkait dengan kemungkinan risiko kejang dan halusinasi.
Baca Juga
Dari laman WebMD menjelaskan bahwa banyak kemungkinan efek samping lainnya seperti gagal ginjal, kegelisahan, masalah tidur, muntah, pusing, tremor, perubahan detak jantung, retensi urin, haus, mati rasa, lumpuh dan kematian.
Dalam kasus absinth, thujone tidak begitu berpengaruh kecuali mereka yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah tinggi.
Meskipun tidak ada cukup bukti untuk menilai seberapa aman penggunaan wormwood, sangat dianjurkan bahwa wanita hamil dan menyusui tidak menggunakan ini
Tetapi di sisi lain, banyak penelitian juga telah melihat potensi efek penyembuhan dari wormwood. Artemisinin, ekstrak wormwood manis, dikatakan memiliki sifat antiparasit.
Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan terapi kombinasi berbasis artemisinin untuk kasus malaria tertentu.
Dalam sebuah studi baru-baru ini, para peneliti mengeksplorasi apakah teh wormwood dapat membantu menyembuhkan schistosomiasis, yang disebabkan oleh infeksi cacing pipih.
Sebagai informasi, schistosomiasis merupakan penyakit tropis yang lazim di beberapa bagian Afrika dan Asia Tenggara. Penyakit ini dapat melumpuhkan atau bahkan mematikan.
Temuan mengungkapkan bahwa pasien yang minum teh, tidak hanya dibersihkan dari parasit tetapi juga mengalami pemulihan yang lebih baik daripada mereka yang memiliki perawatan.
Keuntungannya termasuk pemulihan yang relatif lebih cepat dan pengurangan efek samping. Para peneliti percaya ada potensi teh untuk digunakan secara luas sebagai bentuk pengobatan untuk memerangi schistosomiasis.
"Faktor yang penting lainnya adalah peningkatan air dan sanitasi," tutur Sue Montgomery, kepala cabang penyakit parasit dari Centers for Disease Control and Prevention.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
-
Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
-
Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
-
Selamatkan Nyawa, Lakukan Bantuan Hidup Dasar Ini pada Korban Henti Jantung
-
Pakar Jelaskan Gejala Awal Gagal Jantung yang Seringnya Tidak Diperhatikan Penderita, Apa Saja?
-
Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!
-
Ahli Kembali Transplantasi Jantung Babi Pada 2 Pasien Mati Otak
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Rima Melati Alami Gagal Jantung Sebelum Meninggal, Kenali Penyebab dan Gejalanya!
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak