Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dampak buruk dari paparan sinar matahari dapat dikurangi menggunakan tabir surya, yang biasanya memberikan perlindungan dengan bahan aktif yang menyerap atau memantulkan radiasi ultraviolet (UV), seperti seng oksida atau titanium dioksida. Produk ini bekerja dengan cara menghalangi dua jenis radiasi UV yang berpotensi merusak - sinar UVA dan UVB, mengutip Melanoma Research Foundation.
Sebagian besar tabir surya akan tetap efektif hingga tiga tahun setelah wadah dibuka. Namun, beda peristiwa jika wadahnya disertai tanggal kedaluwarsa.
Kendati demikian, tanggal kedaluwarsa pun tidak dapat dijadikan patokan. Mengutip LiveScience, Dokter Kulit Lauren Ploch mengatakan, penyimpanan di tempat-tempat panas atau paparan uap air dapat memecah komponen tabir surya dan mengurangi efektivitasnya bahkan sebelum tanggal kedaluwarsa.
"Setiap bahan dalam produk perawatan kecantikan, bahkan yang tidak aktif, seperti pengemulsi dan pengawet, dapat berkurang kualitasnya seiring waktu," jelas Ploch.
Baca Juga
-
7 Makanan Ini Buat Ibu Hamil Lahirkan Anak yang Cerdas
-
Ngeri, Ini yang Akan Terjadi Pada Paru-paru Jika Merokok
-
Brigpol Dewi Dipecat karena Asusila, Ini 4 Alasan Selingkuh Bikin Ketagihan
-
Tak Ingin Berat Badan Naik? Hentikan 5 Kebiasaan Ini di Pagi Hari
-
Medsos Bikin Cewek Lebih Rentan Depresi daripada Cowok, kok Bisa?
"Penurunan efektivitas ini sering dipercepat oleh kondisi penyimpanan yang kurang optimal, jadi menyimpan tabir surya di mobil yang panas mungkin membuatnya tidak efektif bahkan sebelum tanggal kedaluwarsanya," lanjut Ploch.
Ploch menuturkan, tabir surya yang kedaluwarsa mungkin kurang efektif dalam menghalangi sinar UV dan meningkatkan kemungkinan terbakar matahari serta peningkatan risiko kanker kulit.
Sedangkan krim berat, yang umumnya memberikan perlindungan dari sinar matahari yang lebih baik daripada gel atau semprotan, masih dapat memberikan perisai antara kulit dan matahari, bahkan jika sudah kedaluwarsa. Ploch pun menyarankan agar kita melindungi kulit menggunakan tabir surya kedaluwarsa daripada tidak pakai sama sekali.
"Mungkin lebih baik pakai tabir surya kedaluwarsa daripada tidak pakai apa pun, terutama jika bahan aktifnya adalah tabir surya fisik, seperti seng oksida atau titanium dioksida," katanya.
Meski begitu, karena komposisi bahan aktif yang berbeda-beda pada setiap produk, belum bisa dipastikan seberapa efektif tabir surya yang kedaluwarsa. Selain itu, tetap saja, tabir surya yang belum kedaluwarsa jauh lebih aman daripada yang sudah lewat masa berlakunya.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Paparan Sinar Matahari Bisa Bikin Mood Lebih Baik, Ini Alasannya
-
Ini Cara Mengetahui Makanan Lewat Tanggal Kedaluwarsa Masih Layak Konsumsi
-
Segini Besarnya SPF Sunscreen yang Dibutuhkan Kulit
-
Terik Sinar Matahari Bisa Picu Kadar Gula Darah Tinggi, Ini Pemicunya!
-
Haruskah Pakai Sunscreen saat Kerja di Dalam Ruangan? Ini Kata Dokter Kulit
-
Tingkat Kematian Covid-19 Lebih Rendah di Daerah Paparan Matahari Tinggi
-
Terpapar Matahari, Pekerja Outdoor Risikonya Kecil Kena Kanker Payudara
-
Peneliti Harvard Sebut Sinar Matahari Kuat Bisa Cegah Virus Corona Covid-19
-
Beda antara Musim Dingin dan Panas, Berapa Lama Kita Perlu Berjemur?
-
Masker N95 Kedaluwarsa Masih Efektif Tangkal Virus Corona, Ini Kata Ahli!