Sabtu, 04 Mei 2024
Rendy Adrikni Sadikin : Kamis, 27 Desember 2018 | 10:55 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ketika kita mendengar tetangga, kerabat, atau orangtua teman kena musibah meninggal, sudah sepantasnya kita untuk turut berduka cita menghibur dan meringankan bebannya. Mudah-mudahan dengan itu ia bisa tabah dan tegar menghadapi bencana yang ia hadapi.

Yang jadi pertanyaan adalah, adakah perkataan tertentu yang harus dihindari ketika kita turut berduka cita?

Psikolog Fath Fatheya, M.Psi, mengungkapkan ternyata ada beberapa hal yang perlu dijaga saat kita ikut berbela sungkawa terhadap sahabat, atau kerabat yang kena musibah.

"Sebagai teman atau kerabat yang mengetahui teman kita tertimpa bencana dan kehilangan orang terdekatnya, kita bisa membantu dengan memahami kondisi orang tersebut sedang sulit dan tidak menyenangkan. Lalu kita dapat mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi ya," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/12/18)

Sikap menghakimi dan menyudutkan menurut Fatheya harus dihindari jauh-jauh.

"Menghakimi contohnya 'kamu jangan berlarut-larut sedih, kamu begitu aja kok sedih, udah lah gak usah dipikirin yang penting kan diri kamu selamat'. Orang yang mengalami bencana biasanya mengalami guncangan emosional, dengan ia bercerita dan kita mendengarkan, itu akan membantu meredakan mengurangi guncangan emosionalnya," 

Sebagai pendengar cerita, upayakan untuk menerima keluh kesahnya. dengan mendengarkan tanpa menghakimi,

"Secara tidak langsung kita memberikan perasaan aman dan mendukungnya secara psikologis," beber Fathya.

Fatheya berbagi tips agar kita tidak stres sendirian menghadapi musibah.

"Jangan ragu atau sungkan meminta bantuan kepada orang lain. dukungan sosial adalah hal utama dari pemulihan psikologis pasca bencana. berkumpul dengan teman, saudara, kerabat, memberikan kita rasa aman. jika butuh bercerita mengenai apa yang dialami, carilah orang yang dieprcaya dan nyaman untuk bercerita," pungkasnya.

SUARA.com/Ade Indra Kusuma