Senin, 29 April 2024
Dany Garjito | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Jum'at, 30 November 2018 | 08:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Beberapa bulan terakhir, diet keto cukup mencuri perhatian publik terutama bagi mereka yang sedang melakukan program diet. Namun, baru-baru ini muncul kabar bahwa ternyata diet tersebut dapat meningkatkan risiko kematian. Waduh, kok bisa sih?

Pada dasarnya diet keto adalah cara untuk mendapatkan tubuh melalui proses ketosis yaitu proses membakar lemak sebagai bahan bakar pengganti energi tubuh yang biasanya didapatkan dari karbohidrat. Jadi, untuk melakukan ini, perlu makan banyak lemak dan mengurangi karbohidrat.

Namun, mantan Presiden American College of Cardiology, Dr. Kim Williams, mengatakan bahwa seharusnya diet keto tidak boleh dilakukan. Ia yakin bahwa tidak banyak manfaat yang diperoleh dari melakukan program diet tersebut

Di sisi lain, Dr. Williams setuju dengan manfaat diet keto dalam jangka waktu pendek karena merupakan hal yang baik jika banyak lemak di perut yang bekurang, gula darah stabil, dan sensitivitas insulin meningkat.

Namun, di sisi lain diet tersebut juga menimbulkan masalah dengan kesehatan kardiovaskular. Yang mana pada tahun 2007 diet keto meningkatkan angka kematian hingga 22 persen.

Bahkan dalam Journal of American Heart Association menunjukkan data bahwa pasien yang mengalami serangan jantung pernah melakukan diet keto di masa lampau. Untuk itulah pakar kardiolog ini mengatakan bahwa seharusnya orang tidak melakukan diet keto.

Lantas setelah melihat fakta di atas, apakah kamu masih mau melakukan diet keto?

BACA SELANJUTNYA

Diet Keto Dinobatkan Sebagai Diet Terburuk di Dunia