Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Baru-baru ini pejabat departemen kesehatan Missouri mengaku telah menuangkan pemutih pada makanan yang diberikan untuk para tunawisma. Mereka mengklaim bahwa para relawan yang memberikan makanan pada para tunawisma tidak memiliki izin.
Pada 5 November, pegawai departemen kesehatan Kota Kansas membuang tong yang berisi cabai dan sup, serta sandwich dalam tas dan merendamnya dalam pemutih untuk menghentikan para tunawisma memakan makanan tersebut. Ini karena menurut mereka makanan tersebut dapat mengancam kesehatan.
''E. coli, Salmonella, atau Listeria dapat tumbuh pada makanan,'' papar direktur kesehatan Kota Kansas, Rex Archer.
''Dan kemudian kamu memberikan itu kepada tunawisma yang lebih rentan terkena penyakit dan bukan tidak mungkin mereka akan berakhir di UGD dan bahkan mati karena paparan itu.''
Baca Juga
Namun, anggota Free Hot Soup (organisasi yang memberi makan tunawisma) mengatakan kepada KCTV bahwa para tunawisma tidak akan terpengaruh oleh pemutih yang ada pada makanan karena mereka pikir itu akan 'membersihkan sistem mereka'. Kelompok itu mengatakan bahwa jika inspektur kesehatan benar-benar prihatin dengan kesehatan para tunawisma, mereka tidak akan memilah kantong makanan.
Organisasi itu mengklaim bahwa tindakan keras departemen kesehatan sebenarnya untuk mencegah para tunawisma berkumpul di taman kota. Namun, departemen kesehatan membantah tuduhan itu.
Anggota Free Hot Soup menjelaskan bahwa mereka hanyalah 'teman' dari para tunawisma dan seorang teman tidak memerlukan izin untuk menyelenggarakan makan malam bersama dengan temannya.
''Ini membuat kita semua takut. Kami bukanlah sebuah perusahaan, kami tidak membuka bisnis nirlaba. Kami hanya teman yang mencoba membantu orang lain,'' ungkap salah satu pengurus kelompok, Tara McGaw, kepada Kansas City Star pada 5 November.
Namun, Walikota Kota Kansas, Sly James, berpihak pada departemen kesehatan setelah cerita itu terungkap. Ia mengatakan bahwa aturan ada untuk melindungi kesehatan publik, dan semua organisasi harus menaati aturan, tanpa terkecuali.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Gara-gara Makan Samdwich di Restoran, Pria Ini Tak Bisa Berhenti Kentut
-
Pandemi Virus Corona Belum Berakhir, Wabah Salmonella Landa Amerika Serikat
-
Tak Peduli Bahayanya, Bolivia Setujui Pemutih sebagai Obat Virus Corona
-
Bakteri Salmonella Dapat Sebabkan Infeksi Fatal, Butuh Perawatan Segera!
-
Banyak Warga AS Berkumur Cairan Pemutih untuk Membunuh Virus Corona
-
Mengaku Bersalah, Pejabat di Spanyol Semprot Pantai dengan Pemutih
-
Kasus Keracunan akibat Disinfektan Meningkat Sejak Pandemi Covid-19!
-
Jangan Pernah Campur Bahan Kimia Ini sebagai Disinfektan, Berikut Daftarnya
-
Pemutih Dapat Dijadikan Disinfektan, Sudah Tahu Cara Penggunaannya?
-
Bahaya Mengintai, Ini Dampak Merkuri pada Organ Tubuh