Rabu, 01 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere : Kamis, 04 Oktober 2018 | 16:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Berita Ratna Sarumpaet lakukan operasi sedot lemak tengah hangat dibicarakan di lini massa. Namun di balik kontroversi ceritanya, sedot lemak atau liposuction menjadi salah satu cara praktis untuk menghilangkan lemak berlebih pada tubuh.

Sedot lemak ini dilakukan bagi mereka yang kelebihan lemak dan sedang dalam terapi leher dan rahang.

Mungkin, banyak yang bertanya berapa usia minimal untuk melakukan sedot lemak. Mereka yang dapat menjalani prosedur ini adalah mereka yang berusia di atas 18 tahun.

Namun, perlu ada pemahaman tentang perbedaan antara usia kronologis dan usia biologis. Usia kronologis dihitung sejak kamu lahir atau yang tercatat di KTP, sedangkan usia biologis bisa saja kamu lebih muda atau lebih tua dari usia kronologis.

Misalnya, seseorang yang berusia 70 tahun, seperti Ratna Sarumpaet bisa saja memiliki usia biologis 30 tahun, atau sebaliknya. Hal ini dapat disebabkan oleh rutinitas olahraga, makan atau bahkan genetika.

Pasien yang lebih tua harus memenuhi persyaratan tertentu sebelum menjalani operasi sedot lemak. Sebelum melakukan sedot lemak, tentunya dokter akan meninjau riwayat medis pasien dan melakukan pemeriksaan fisik.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pasien:

1. Pasien harus dalam kondisi sehat

2. Pasien harus melaporkan riwayat reaksi alergi terhadap anestesi

3. Pasien harus memberi tahu dokter tentang obat atau suplemen yang saat ini mereka pakai

4. Pasien harus menghindari mencukur area perawatan sebelum operasi

5. Tidak ada obat pengencer darah yang harus diminum setidaknya dua minggu sebelum operasi

6. Merokok harus dihindari setidaknya dua bulan sebelum operasi

Dalam sedot lemak, seorang ahli bedah menggunakan tabung hampa yang dikenal sebagai kanula.

Dilansir dari American Society for Dermatologic Surgery, kanula dimasukkan melalui sayatan kecil yang dibuat di kulit. Benda ini berfungsi untuk mengeluarkan kantong lemak berlebih dari berbagai bagian tubuh.

Dalam beberapa prosedur, lemak dicairkan dengan air atau laser untuk memudahkan pemindahannya.

Pasien mungkin diberikan obat penenang dan saluran infus untuk mempertahankan keseimbangan cairan tubuh. Tekanan darah, denyut jantung, dan tingkat oksigen darah pasien dipantau selama prosedur sedot lemak.

Di sisi lain, sedot lemak bukan menjadi pilihan yang tepat jika pasien memiliki kondisi kesehatan kronis seperti sirkulasi darah yang buruk, diabates, penyakit jantung atau paru-paru.

Selain itu, prosedur sedot lemak ini juga tidak dimaksudkan untuk menurunkan berat badan.

Beberapa komplikasi yang mungkin dialami setelah sedot lemak:

1. Reaksi alergi

2. Infeksi

3. Kerusakan jaringan

4. Nekrosis kulit (sel kulit mati)

5. Pembekuan darah

6. Ketidakseimbangan cairan

Di samping itu, beberapa masalah yang mungkin dialami:

1. Nyeri yang bisa berlangsung selama dua minggu

2. Memar yang berlangsung hingga dua minggu

3. Pembengkakan berlangsung dua minggu hingga dua bulan

4. Mati rasa beberapa minggu

Kebanyakan pasien dapat pulang ke rumah pada hari yang sama saat operasi. Pasien juga dapat melanjutkan aktivitas normal beberapa hari hingga beberapa minggu setelah operasi, tergantung pada prosedur.

Cara terbaik untuk menentukan apakah kamu bisa menjalani operasi sedot lemak adalah berkonsultasi dengan dokter bedah kecantikan.

Itulah penjelasan terkait hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan operasi sedot lemak, seperti yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Semoga bermanfaat!

BACA SELANJUTNYA

Waspada, Duduk Terlalu Lama Berisiko Sebabkan Penyakit Ginjal Kronis