Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Monkeypox adalah penyakit langka yang terjadi ketika seseorang terinfeksi virus monkeypox.
Penyakit tropis monkeypox dikenal juga dengan sebutan virus cacar monyet. Penyakit ini sangat cepat menginfeksi mereka yang bersentuhan dengan penderita.
Public Health England (PHE) mengonfirmasi pada akhir pekan bahwa seorang pria telah didiagnosis dengan kondisi ini sebagai kasus pertama di Inggris.
Earl Brown, seorang profesor virologi di Brown University mengatakan pegawai rumah sakit yang merawat pasien tersebut sangat berisiko terkena virus mematikan tersebut.
Baca Juga
Dilansir dari Dailymail, pria yang tak diketahui namanya itu diyakini mendapat virus monkeypox dari negara asalnya, Nigeria.
Monkeypox mirip cacar air. Virus ini menyebar melalui air liur, urin, dan juga feses. PHE menjelaskan, infeksi ini akan menyebar ketika seseorang bersentuhan dengan mereka yang terinfeksi.
Ketika mereka dirawat di rumah sakit, pasien dan staf rumah sakit sangat mungkin tertular penyakit ini.
Menurut Dr Michael Jacobs, direktur klinis infeksi di Royal Free Hospital, monkeypox merupakan kondisi ringan yang akan sembuh dengan sendirinya dan tidak memiliki efek jangka panjang pada kesehatan seseorang.
''Kebanyakan orang akan sembuh dalam beberapa minggu. Ini adalah penyakit langka yang disebabkan oleh virus monkeypox. Dilaporkan, penyakit ini berasal dari negara Afrika Tengah dan Barat'', ungkapnya.
Di sisi lain, Dr Michael Jacobs mengatakan penyakit monkeypox tidak mudah menyebar dan risiko penularan ke masyarakat luas sangatlah rendah.
Dr Nick Phin, wakil direktur Layanan Infeksi Nasional di PHE juga membenarkan pernyataan tersebut.
Ia menambahkan, penyakit monkeypox tidak menyebar dengan mudah di antara orang-orang.
Dilansir dari WHO, masa inkubasi (interval dari infeksi hingga timbulnya gejala) monkeypox biasanya dari 6 hingga 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 hingga 21 hari.
Infeksi dapat dibagi menjadi dua periode:
1. Periode Invasi (0-5 hari)
Pada periode ini, penderita biasanya mengalami demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, mialgia (nyeri otot) dan asthenia intens (kekurangan energi).
2. Periode Erupsi kulit (1-3 hari setelah munculnya demam.
Di saat periode ini berlangsung, ruam sering muncul di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lain.
Beberapa pasien mengalami limfadenopati berat (kelenjar getah bening yang membengkak) sebelum munculnya ruam yang merupakan ciri khas monkeypox dibandingkan dengan penyakit serupa lainnya.
Untuk diketahui, kondisi ini pertama kali terlihat pada monyet yang digunakan untuk penelitian pada tahun 1958.
Kemudian, muncul laporan kasus pertama penyakit monkeypox terjadi di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1970. Lalu di Amerika Serikat pada 2003 dan Inggris pada September 2018.
Monkeypox biasanya terjadi ketika seseorang bersentuhan dengan hewan, biasanya hewan pengerat; atau manusia yang terinfeksi virus.
Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit yang terbuka akibat luka, saluran pernapasan, mata, hidung dan mulut.
Penularan dari orang ke orang dapat terjadi jika seseorang menggunakan tempat tidur atau handuk dari orang yang terinfeksi, kontak langsung, atau terkena batuk atau bersin dari penderita.
Jagalah kebersihan mulai dari dirimu, seperti mencuci sebelum dan setelah makan serta pastikan mengonsumsi makanan sehat agar kamu terhindar dari ancaman berbagai penyakit.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
WHO Temukan Virus Cacar Monyet Dalam Air Mani, Mungkinkan Menular Secara Seksual?
-
Inggris Laporkan 2 Kasus Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Pengobatannya!
-
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Inggris Laporkan 2 Kasus Cacar Monyet!
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!