Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gangguan pencernaan merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering menimpa siapa saja. Termasuk pada bayi, masalah kesehatan ini tak jarang membuat para ibu panik. Padahal hal tersebut wajar saja terjadi mengingat sistem pencernaan si kecil belum bisa bekerja dengan sempurna.
Bahkan karena masalah ini, banyak mitos yang beredar mengenai pencernaan si kecil. Apa saja sih mitosnya?
1. Kopi bisa mengatasi sembelit si kecil
Bun, ini jelas mitos ya jangan sampai dipraktikkan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, sistem pencernaan si kecil belum bekerja secara sempurna.
Baca Juga
Untuk konsumsi MPASI saja perlu menunggu usia si kecil siap dan makanan pengganti tidak boleh asal pilih. Nah apalagi kopi bun?
Yang mana kandungan kafeinnya bisa memberikan efek gelisah, sakit kepala, dan jantung berdebar pada orang dewasa.
Jadi, sama seperti orang dewasa, sembelit pada bayi bisa diatasi dengan makanan yang mengandung serat dan prebiotik. Jika bunda masih bingung, cara paling aman adalah bertanya ke bidan atau dokter.
2. Gumoh pengaruhi nutrisi
Sebenarnya wajar saja jika bayi gumoh, karena ukuran lambungnya masih kecil. Selain itu, cincin otot penunjang proses menelan dan minum juga belum bisa bekerja sempurna. Umumnya bayi akan berhenti gumoh ketika usianya menginjak 6 bulan.
Jadi ini tidak akan pengaruhi asupan nutrisi si kecil kok bun. Kecuali, jika gumoh dirasa berlebihan hingga menyebabkan si kecil terlihat gelisah dan lesu, maka disarankan segera dibawa ke dokter.
3. Minyak angin bisa redakan kembung
Hingga saat ini, kabar ini masih dipercaya bisa meredakan perut kembung bahkan pada orang dewasa sekali pun. Padahal faktanya, belum ada bukti klinis bahwa mengoleskan minyak angin pada perut bisa meredakan kembung si kecil.
Meski demikian, tidak ada salahnya kok memberikannya minyak angin. Karena sensasi hangat dari minyak bisa membuat bayi merasa lebih nyaman.
Untuk meredakannya, bunda bisa berikan nutrisi dengan kandungan rendah laktosa dan tinggi serat. Pasalnya sejumlah penelitian membuktikan bahwa mengonsumsi makanan rendah laktosa dan tinggi serat bisa mengurangi gangguan sistem pencernaan.
Sebagai penutup, jadilah ibu yang bijak ya bunda. Jangan asal terima mentah-mentah informasi yang entah dari mana datangnya.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Hati-hati Memilih Suplemen Vitamin C, Terutama yang Mengandung Soda!
-
Gangguan Pencernaan Bisa Sebabkan Sakit Punggung, Benarkah?
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus
-
Ahli: Jangan Abaikan Gejala Gastrointestinal Usai Pulih dari Covid-19
-
Cegah Masalah Pencernaan saat Puasa, Yuk Lakukan 5 Rutinitas Berikut
-
Meski Banyak Nutrisinya, Pisang Bisa Bikin Sakit Perut pada Orang Tertentu
-
Mudah Dicari, Ini 5 Bahan Alami untuk Obat Sakit perut
-
Alami Masalah Pencernaan Saat Lebaran? Ahli Jelaskan Penyebabnya!
-
Tidak Selalu Batuk, Gejala Covid-19 Anak Dimulai dari Masalah Pencernaan