Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menurut data WHO, ada sekitar 132.000 kasus melanoma yang muncul setiap tahunnya di seluruh dunia. Setiap tiga kasus kanker ditemukan satu kasus kanker kulit melanoma.
Diperkirakan kasus melanoma akan terus meningkat seiring semakin menipisnya lapisan ozon di Bumi. Pengurangan lapisan ozon 10 persen saja dapat menyebabkan peningkatan insiden kanker kulit melanoma sebesar 4.500 kasus baru.
Perlu diketahui, kanker kulit melanoma adalah jenis kanker yang berkembang pada melanosit, sel pigmen kulit yang berfungsi sebagai penghasil melanin. Melanin inilah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan melindungi kulit dari kerusakan.
Melanoma adalah jenis kanker kulit yang jarang dan sangat berbahaya. Risiko melanoma lebih besar menyerang wanita yang berusia di bawah 40 tahun. Kanker kulit jenis ini dapat berakibat fatal jika tidak didiagnosis sejak awal.
Baca Juga
Namun penting untuk mengetahui tentang faktor risiko melanoma karena mungkin ada hal-hal yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko tertentu.
Berikut beberapa ciri orang yang berisiko terkena kanker kulit melanoma, melansir dari cancer.org.
1. Ada keturunan kanker kulit
Risiko melanoma lebih tinggi jika satu atau lebih anggota keluarga telah mengalami melanoma. Sekitar 10% mereka yang mengalami melanoma memiliki keluarga yang juga mengalami penyakit ini.
Peningkatan risiko mungkin karena gaya hidup yang terlalu sering terkena sinar matahari, perubahan gen tertentu (mutasi). Lakukan pemeriksaan kulit secara teratur oleh dokter kulit, dan selalu pakai sunscreen serta hindari sinar UV buatan (misalnya dari tanning).
2. Kulit cerah, berbintik dan rambut tipis
Risiko melanoma jauh lebih tinggi untuk mereka yang berkulit putih. Kulit putih dengan rambut merah atau pirang, mata biru atau hijau. Alasannya, mereka memiliki pigmen melanin yang lebih sedikit.
Kenyataannya, melanin itu sendiri punya fungsi untuk melindungi kulit dari sinar UV matahari.
3. Tahi lalat
Kebanyakan tahi lalat tidak berbahaya, tetapi seseorang yang memiliki banyak tahi lalat mungkin mengembangkan melanoma.
Tahi lalat yang lebih besar dari tahi lalat lainnya, memiliki bentuk atau warna yang tak normal, gatal, bersisik dan berdarah juga bisa menjadi tanda adanya kanker kulit.
Tahi lalat ini biasanya muncul di kulit yang terkena matahari serta kulit yang biasanya tertutup, seperti di pantat atau kulit kelapa.
4. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah
Sistem kekebalan seseorang membantu melawan kanker kulit dan organ lainnya. Orang dengan sistem kekebalan yang lemah (dari penyakit tertentu atau perawatan medis) lebih mungkin mengembangkan banyak jenis kanker kulit, termasuk melanoma.
Sebagai contoh, orang-orang yang mendapatkan transplantasi organ biasanya diberikan obat-obatan yang melemahkan sistem kekebalan mereka untuk membantu mencegah mereka menolak organ baru. Ini meningkatkan risiko melanoma.
Orang yang terinfeksi HIV, virus yang menyebabkan AIDS, sering memiliki sistem kekebalan yang lemah dan juga berisiko tinggi untuk melanoma.
5. Usia dan jenis kelamin
Melanoma lebih mungkin terjadi pada orang yang lebih tua, tetapi juga ditemukan pada orang yang lebih muda.
Bahkan, melanoma adalah salah satu kanker paling umum pada orang yang lebih muda dari 30 (terutama wanita yang lebih muda). Melanoma yang terjadi dalam keluarga dapat terjadi pada usia yang lebih muda.
Di Amerika Serikat, pria memiliki tingkat melanoma yang lebih tinggi daripada wanita, meskipun ini bervariasi berdasarkan usia. Sebelum usia 50, risikonya lebih tinggi untuk wanita; setelah usia 50 risiko lebih tinggi pada pria.
Untuk itu, sangat penting menggunakan sunscreen dan tertutup saat keluar ruangan saat siang hari.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Cegah Kanker, Peneliti Sarankan Makan Pisang Setiap Hari!
-
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Wanita Ini Idap Kanker Stadium Akhir
-
Kanker Tenggorokan dan Amandel Berkaitan Erat dengan Seks Oral, Waspadai Dampaknya!
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Hati-hati, Peralatan Dapur Tertentu Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hati!