Jum'at, 03 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Rabu, 05 September 2018 | 14:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Hiponatremia merupakan kondisi darah yang menjadi encer akibat terlalu banyak minum air. Hal ini menyebabkan kadar natrium dalam darah menurun secara drastis.

Sebanyak 85% natrium di dalam tubuh terdapat dalam cairan getah bening dan darah. Natrium berperan dalam menjaga tekanan darah, serta kerja saraf dan otot. Selain itu, natrium juga membantu menjaga elektrolit dan cairan dalam tubuh agar tetap seimbang.

Pada dasarnya keadaan ini tidak akan terjadi pada orang yang melakukan aktivitas normal. Namun, kamu wajib waspada karena hal ini bisa terjadi ketika selama dan setelah berolahraga kamu minum air terlalu banyak.

Hiponatremia ditandai dengan adanya kram otot dan mual. Hal ini umumnya akan mengakibatkan seseorang menjadi lemah, bingung, agitasi (gelisah), hingga kejang.

Kondisi tersebut tidak bisa diremehkan dan memerlukan perawatan medis segera. Jadi jika kamu atau teman mengalami gejala serupa, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.

ilustrasi penanganan medis (sapiensmedicus)

Lalu bagaimana agar terhindar dari hiponatremia?

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa hiponatremia akan terjadi jika selama dan setelah berolahraga kamu minum air terlalu banyak. Jadi, untuk mencegahnya maka hindari minum air berlebih pada aktivitas tersebut.

Keadaan ini memang membingungkan, pasalnya olahraga membuat dehidrasi dan cairan tubuh berkurang. Maka dari itu, untuk mencegah dehidrasi kamu bisa minum air putih 2 atau 3 jam sebelum berolahraga sebanyak 500 hingga 600 ml air.

Sedangkan selama berolahraga minumlah sebanyak 200 hingga 300 ml air setiap 10 hingga 20 menit sekali. Lalu, dalam kurun waktu sekitar 30 menit setelah olahraga minumlah sebanyak 250 ml air.

Namun, itu hanya perkiraan saja. Seberapa banyak jumlah air yang diminum pada umumnya tergantung pada berat dan tinggi badan, usia, jenis kelamin, serta berapa lama berolahraga. Nah, supaya lebih jelas, kamu bisa konsultasikan pada pakar di bidangnya.

BACA SELANJUTNYA

Pelatih Pribadi Bagi Tips Agar Bisa Tetap Berolahraga Selama Ramadhan