Minggu, 05 Mei 2024
Galih Priatmojo | Yuliana Sere : Senin, 27 Agustus 2018 | 19:57 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Rokok elektrik mungkin tidak berbahaya seperti yang dipikirkan banyak orang. Namun sebuah penelitian baru menunjukkan fakta mengejutkan.

Sebuah riset mengatakan rokok elektrik ini secara signifikan meningkatkan risiko serangan jantung.

Penelitian akhirnya dilakukan pada tahun 2014 dan 2016 untuk mengetahui bahaya dari rokok elektrik.

Data gabungan dari dua survei nasional terhadap lebih dari 69 ribu orang yang berusia 18 tahun ke atas menunjukkan dibandingkan dengan orang-orang yang tidak pernah menggunakan rokok elektrik, pengguna harian rokok ini hampir dua kali lipat berisiko terkena serangan jantung.

Merokok biasa saja hampir tiga kali lipat berisiko serangan jantung. Namun lebih dari 66 persen pengguna rokok elektrik juga merokok, dan pada orang-orang itu risiko serangan jantung hampir lima kali lebih berisiko daripada yang bukan perokok.

Bahaya rokok elektrik. (El Calce)

Namun, penulis utama, Stanton A. Glantz, seorang profesor kedokteran di University of California, San Francisco, mengatakan bahwa beralih dari rokok ke rokok elektrik mungkin tidak membantu.

Penelitian lain di sekolah kesehatan Johns Hopkins Bloomberg menemukan adanya kandungan logam uap pada rokok elektrik yang mengandung kromium dan timbal yang sudah melampaui batas aman.

Kedua kandungan ini juga dapat ditemukan pada rokok biasa.

Studi yang telah diterbitkan di jurnal Environmental Health Perspectives juga menjelaskan kalau rokok elektrik bukan jalan yang 100 persen aman.

Jika kamu beralih, itu hampir sama dengan terus merokok. Bahkan itu malah lebih berisiko. Cara menyingkirkan risiko adalah dengan berhenti merokok.

BACA SELANJUTNYA

Studi: Penggunaan Vape Picu Kabut Otak, Kenali Tandanya