Jum'at, 26 April 2024
Rauhanda Riyantama : Selasa, 31 Juli 2018 | 13:43 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Merebaknya pemalsuan vaksinasi di China turut membuat masyarakat Indonesia khawatir. Pasalnya, vaksin yang diproduksi oleh Changchun Changsheng Life Sciences, unit perusahaan farmasi Changsheng Biotechnology telah terjual 3,5 juta ampul vaksin pada tahun lalu, sehingga dikhawatirkan merambah hingga Indonesia.

Mulanya, kasus itu terbongkar ketika otoritas China, China Food and Drug Administration (CFDA) menangkat 15 orang termasuk pimpinan perusahaan, Gao Junfang. Mereka ditangkap atas dugaan pemalsuan data vaksin rabies dan membuatnya tanpa prosedur standar.

Berdasarkan penyelidikan, CFDA menemukan bahwa perusahaan tersebut menggunakan vaksin kedaluwarsa serta mencampurkan bahan-bahan kimia berbahaya. Bahkan, beberapa hari kemudian juga ditemukan vaksin difteri, tetanus, dan pertussis (DTaP) yang masih di bawah standar.

Petugas BPOM China memeriksa vaksin rabies di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Huaibei. (AFP)

Akibatnya, perusahaan Changsheng Biotechnology dipaksa berhenti memproduksi vaksi dan menarik seluruh vaksinnya di pasaran. Serta harus membayar denda sebesar 3,4 juta yuan atau sekitar Rp 7,38 miliar.

Menanggapi hal tersebur, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan bahwa vaksin dari Changsheng Biotechnology tidak beredar di Indonesia. Oleh sebab itu, masyarakat tidak perlu khawatir terhadap keamanan vaksin.

Berdasarkan dara BPOM, vaksin buatan Changsheng Biotechnology tidak terdaftar di Indonesia. "Vaksin impor hanya dapat diedarkan di Indonesia setelah melalui berbagai pengujian laboratorium, serta evaluasi seluruh data keamanan vaksin," tulis BPOM dalam situs resminya.

Untuk mengantisipasi kasus ini terjadi, BPOM berjanji akan terus melakukan pantauan agar produk vaksin-vaksin di Indonesia bermutu baik dan memberikan efek positif bagi anak-anak Indonesia.

BACA SELANJUTNYA

Ramai Artis Indonesia Piknik di Amerika Serikat Tak Pakai Masker, Kok Bisa?