Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hotdog ternyata bukan hanya bisa membawa kenikmatan hakiki bagi para penggemar setianya. Makanan olahan ini ternyata juga bisa bawa efek negatif lho.
Makan daging olahan seperti hotdog bisa meningkatkan risiko mania. Mania merupakan gangguan jiwa dengan ciri gejala kemarahan, kegelisahan, kekalutan atau kebingungan yang berlebih-lebihan.
Ada dua episode dalam gangguan bipolar, yaitu episode mania (fase naik) dan depresi (fase turun). Episode mania membuat seseorang menjadi hiperaktif, euforia dan tak bisa tidur.
Sebuah penelitian dilakukan terhadap lebih dari 1000 orang, termasuk mereka yang mengalami gangguan kejiwaan. Ditemukan orang yang mengonsumsi daging olahan tiga setengah kali lebih mungkin terkena mania.
Baca Juga
Para peneliti di Universitas Johns Hopkins menjelaskan nitrat yang terkandung dalam daging punya efek besar pada tubuh. Zat ini bisa memengaruhi otak dan bakteri dalam usus.
Nitrat ini digunakan sebagai pengawet dalam daging. Nitrit oksida juga ditemukan dalam jumlah yang banyak pada mereka yang mengalami gangguan bipolar.
Untuk mengujinya, para peneliti AS menambahkan zat ini ke dalam makanan tikus. Hasilnya tikus-tikus ini menunjukkan tanda-tanda mania hanya setelah beberapa minggu. Nitrat mengubah bakteri usus tikus yang mungkin terkait dengan masalah kesehatan mental.
Untuk mengurangi risiko ini, diet menjadi salah satu solusinya. Penulis utama, Dr Robert Yolken dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins, membenarkan hal ini.
Ia menjelaskan diet bisa membantu mengurangi risiko episode mania pada mereka yang memiliki gangguan bipolar. Bahkan, diet juga bisa berefek pada mereka yang rentan terhadap mania.
Bukan hanya di hotdog, nitrat juga bisa ditemukan dalam dendeng, sosis dan burger. Daging olahan seperti ini dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Menurut Seva Khambadkone yang juga membantu dalam percobaan ini, episode mania adalah keadaan neuropsikiatrik yang kompleks. Kerentanan genetik dan faktor lingkungan juga punya pengaruh dalam gangguan bipolar.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
3 Bahaya Konsumsi Daging Anjing yang Perlu Diketahui
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Jangan Khawatir, Ini Cara Aman dan Sehat Makan Sate Daging Kurban!
-
Takut Makan Daging Kurban Karena Kolesterol Tinggi, Ini Kata Ahli!
-
Bahayakah Konsumsi Daging Sapi yang Terinfeksi PMK? Begini Penjelasan Dokter Hewan
-
Terlalu Banyak Asupan Protein Bisa Memengaruhi Kesuburan Pria, Kok Bisa?
-
Hati-hati, Keseringan Makan Daging Bisa Turunkan Tingkat Kesuburan Pria!
-
Daging Olahan Tingkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi, Ini Saran Pakar!
-
Gadis Remaja yang Jarang Konsumsi Produk Hewani Bisa Alami Dampak Ini
-
Inilah Alasan Sering Makan Daging Merah Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung