Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Dr. Rochelle Walensky memberikan izin penggunaan vaksin Pfizer dosis rendah untuk anak usia 5-11 tahun.
CDC memberikan persetujuan ini sebagai langkah maju untuk melawan virus corona Covid-19. Tidak hanya melindungi orang dewasa, tetapi juga anak-anak.
"Kami tahu sebagian besar orang tua ingin anaknya disuntik vaksin Covid-19, karena itu kami merekomendasikan anak-anak untuk menerima vaksin Covid-19," kata CDC dikutip dari Fox News.
Dr. Rochelle Walensky mendorong para orangtua untuk konsultasi dengan dokter anak, perawat atau apoteker guna mempelajari lebih lanjut tetang vaksin Covid-19 dan pentingnya vaksinasi pada anak-anak.
Baca Juga
-
Infused Water Diklaim Punya Khasiat Detoksifikasi, Benarkah?
-
Survei: Stres Pandemi Virus Corona Pengaruhi Orang Susah Ambil Keputusan
-
Infeksi Flu Bisa Membahayakan Penderita Penyakit Jantung, Kenali Gejalanya!
-
Cara Tepat Makan Buah, Lebih Baik Dimakan Langsung
-
Hindari Vaksinasi Flu Ketika Sedang Demam, Kenapa?
-
Berat Badan Naik saat Berhenti Merokok? Ketahui Alasannya
Kemudian, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengizinkan penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada anak-anak dengan dosis rendah, yaitu sepertiga dari dosis vaksin Covid-19 untuk anak remaja dan orang dewasa.
Vaksin Covid-19 dosis rendah ini telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat pada anak-anak usia 12-15 tahun. Sejauh ini, hanya vaksin Pfizer yang tersedian untuk anak-anak.. Sedangkan, vaksin Moderna dan Johnson & Johnson untuk anak-anak masih diuji klinis.
Pada akhir Oktober 2021 lalu, FDA menegaskan bahwa dua dosis suntikan vaksin Pfizer 91 persen hampir efektif untuk mencegah infeksi virus corona Covid-19 simtomatik pada anak-anak.
Dr. Rochelle Walensky juga menekankan bahwa uji klinis vaksin Pfizer untuk anak-anak menunjukkan bahwa suntik vaksin itu sangat efektif mencegah infeksi virus corona Covid-19 serius tanpa efek samping yang parah.
Meskipun, anak-anak memiliki risiko yang lebih rendah untuk terinfeksi virus corona Covid-19 parah dibandingkan orang dewasa. Tetapi, vaksinasi ini bisa membantu melindungi mereka dan mencegah infeksi parah.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
-
Hepatitis Akut Misterius Sudah Menyebar ke 35 Negara!
-
Dokter Sebut Kasus Campak Meningkat, Orangtua Harus Waspadai 5 Gejala Ini!
-
Vaksin Booster Pfizer Diklaim Ampuh Cegah Gejala Covid-19 pada Balita
-
China Belum Temukan Kasus Hepatitis Pada Anak, Begini Langkah-langkah Pencegahannya!
-
Penelitian AS Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Memperburuk Asma Pada Anak
-
Anak-anak Juga Berisiko Alami Long Covid-19, Kenali Gejalanya!
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
Orang Gangguan Jiwa dan Sudah Vaksin Covid-19 Tetap Berisiko Terinfeksi Virus Corona, Ini Sebabnya!