Sabtu, 20 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Jum'at, 10 Juli 2020 | 16:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pakar mengimbau kepada orangtua untuk memeriksa pola makan anak-anaknya ketika mereka tiba-tiba tumbuh terlalu cepat atau menjadi lebih tinggi daripada anak-anak sepantarannya.

Berdasarkan penelitian baru oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, anak-anak yang relatif tinggi untuk seusia mereka lebih cenderung menjadi gemuk.

Sebenarnya, hubungan antara tinggi badan anak-anak dengan indeks massa tubuh (BMI) dan kegemukan pernah ditunjukkan dalam penelitian sebelumnya.

Peneliti CDC memeriksa catatan kesehatan 2,8 juta anak dan mempelajari tingkat pertumbuhannya dari usia dua tahun sampai 13 tahun. Setiap empat tahun mereka menganalisis kembali.

Seperti yang ditunjukkan penelitian lain, peneliti CDC juga menemukan anak yang lebih tinggi cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih berat daripada anak yang pendek.

Obesitas anak. (Shutterstock)

Prevalensi obesitas ditemukan lima kali lebih tinggi pada anak yang tinggi dari pada anak pendek (3,1% berbanding 0,6%).

Berdasarkan temuan mereka, para peneliti menyimpulkan tinggi pada masa kanak-kanak sebelum usia 12 tahun dapat menjadi penanda peningkatan risiko obesitas di masa yang akan datang.

Menurut mereka, menggunakan tinggi badan anak kemungkinan bisa menjadi cara sederhana serta akurat dalam memperkirakan apakah anak akan menjadi gemuk nantinya atau tidak.

Dilansir The Health Site, ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan berat badan anak, seperti gangguan makan, gaya hidup, kebiasaan tertentu, lingkungan sekitar, riwayat keluarga, dan masalah medis.

BACA SELANJUTNYA

5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran