Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Psikolog Senior Seto Mulyadi atau Kak Seto, menyebut perlakuan NF (15), gadis pembunuh bocah 5 tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat, sebagai callous unemotional , bukan psikopat. Menurutnya, anak di bawah 18 tahun tidak dapat didiagnosis dengan psikopat.
Callous Unemotional (CU) merupakan pola perilaku yang tidak peduli pada orang lain serta kurangnya empati.
"Jadi ada saja anak yang mempunyai 'bakat' callous unemotional istilah untuk anak-anak bisa saja memiliki itu, tapi tidak akan menjadi aktual kalau tidak mendapatkan rangsangan negatif," jelasnya pada Suara.com, Rabu (20/5/2020).
Jadi ini semacam bertemunya antara faktor 'bakat' tadi, dengan lingkungan yang mendorong lahirnya sebuah tindakan yang sadis, tidak berperikemanusiaan dan sebagainya," sambungnya.
Baca Juga
Berdasarkan Jurnal Pediatri Italia BMC, perilaku dari CU termasuk kurangnya empati, rasa bersalah dan emosi yang dangkal.
"Tanggung jawab genetik yang kuat dalam interaksi dengan pola asuh dan faktor lingkungan yang relevan, dapat menyebabkan peningkatan kadar sifat CU pada anak-anak," tulis Simone Pisano, dari Department of Medicine and Surgery di Clinic of Child and Adolescent Neuropsychiatry, University of Salerno, Italia.
Pada 2014, Paul Frick, profesor di Departemen Psikologi di Louisiana State University meninjau 9 publikasi tentang hiritabilitas sifat-sifat CU dan menemukan variasi sifat perilaku ini dipertanggungjawabkan secara genetik berkisar antara 42% hingga 68%, dan sebagian besar dari stabilitas dalam sifat CU selama pengembangan digerakkan secara genetik.
Faktor-faktor lain yang mungkin berkontribusi pada timbulnya dan perkembangan sifat-sifat CU diwakili oleh sifat-sifat temperamen dan kepribadian orang tua dan oleh interaksi orang tua-anak.
Selain pengasuhan, faktor lingkungan dan sosial lainnya dapat memengaruhi perkembangan sifat-sifat CU dan, pada gilirannya, pengasuhan itu sendiri dapat dipengaruhi oleh konteks sosial.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Studi: Pelanggar Pedoman Kesehatan Pandemi Cenderung Bersifat Psikopati
-
Psikolog Sebut Tindakan Keji NF Termasuk Displacement, Ini Maksudnya!
-
Psikis NF Gadis Pembunuh Bocah Membaik karena Terapi Seni, Apa Itu?
-
NF Pernah Alami Masokis dari Kekasihnya, Apa Penyebab Gangguan Seksual Ini?
-
NF Diduga Alami Masokis dari Kekasihnya, Kenali Ciri Gangguan Seksual Ini!
-
Analisis Lengkap Grafolog Soal Tulisan Tangan ABG Pembunuh di Sawah Besar
-
Psikolog Duga Pelaku Pembunuhan NF Alami Conduct Disorders, Apa itu?
-
Mengenal Conduct Disorders, Gangguan Perilaku yang Agresif dan Destruktif
-
Skizofrenia dan Psikopat, Adakah Kaitannya?
-
Heboh Kasus ABG Bunuh Bocah 6 Tahun, Ketahui Ciri-Ciri Psikopat pada Anak