Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Semakin banyak anak yang kecanduan gadget. Untuk itu, Komisioner KPAI, Retno Listiarti, mengatakan tentang perlunya kelas parenting bagi orangtua murid.
Menurut Retno, KPAI berkali-kali mendapatkan laporan mengenai anak yang kecanduan game online, bukan dari orangtua melainkan sekolah.
Ditemui media, Selasa (2/4) di Kantor KPAI, Jakarta Pusat, Retno mengatakan pernah mendapat laporan orangtua yang merasa kecewa karena anaknya dikeluarkan oleh sekolah.
Ketika diselidiki lebih lanjut, ternyata si anak selalu kedapatan tidur di sekolah dan telah beberapa kali mendapat teguran dari sekolah.
Baca Juga
-
Jelang Puasa Ramadan, Simak Tips Puasa bagi Pasien Jantung dari Dokter
-
Kesulitan Orgasme Saat Hubungan Seksual? Konsumsi 5 Makanan Ini!
-
Pramono Edhie Pendonor Sumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono, Ini Risikonya
-
Bisakah Parodi di Media Sosial Tingkatkan Citra Tubuh?
-
Belum Seminggu Melahirkan, Momo Geisha Sudah Pamer Tubuh Langsing
"Tidur di sekolah karena kalau di rumah dia tidak tidur dan bermain game terus. Orangtua tidak tahu," kata Retno.
Ia melanjutkan, beberapa hal tentang kebiasaan anak memang kerap lebih terlihat di sekolah daripada di rumah. Oleh karena itu, kata Retno, orangtua perlu mendengar masukan dari pihak sekolah sebelum akhirnya membuat kesimpulan.
"Akhirnya justru sekolah yang memanggil berulang kali karena anak itu tidur terus sampai pada batas dikeluarkan. Dan karena dikeluarkan itu, pasti (orangtua) laporannya ke KPAI,"
Ada juga, ia melanjutkan, kasus seorang anak yang berprestasi dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) namun prestasinya jatuh terpuruk akibat kecanduan game online.
"Kami juga pernah menerima anak kelas 10 menang OSN fisika, karena kecanduan game online, ya sudah tidak mau belajar lagi dan hidupnya dari game. Ini sangat berbahaya," tambah Retno.
Ia juga mengklaim bahwa laporan mengenai kecanduan game online tak hanya datang dari orangtua dari murid sekolah menengah tapi juga murid sekolah dasar.
Karena itu, ia bersama KPAI menghimbau agar sekolah membuat kelas parenting agar orangtua bisa lebih proaktif terhadap fenomena baru ini.
"Kelas parenting di sekolah harus diadakan untuk informasi kepada orangtua terkait fenomena baru, karena anak-anak kita lahir di era digital," tutupnya. (Suara.com/Risna Halidi)
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Nomophobia, Gangguan yang Bikin Cemas Kalau Tidak Pegang Gadget
-
Viral Pernyataan KPAI, Sebenarnya Berapa Lama Sperma Hidup di Luar Rahim?
-
WHO Resmi Tetapkan Kecanduan Main Game sebagai Penyakit Mental
-
Atasi Kecanduan Gadget Anaknya Lewat Zumba, Ibu Ini Ungkap Pengalamannya
-
Akibat Kecanduan Gadget Sejak Usia 2 Tahun, Anak 4 Tahun Ini Hampir Buta!
-
Akibat Kecanduan Gadget, Bocah 10 Tahun Ini Alami Kelumpuhan Leher!
-
Kasus Kekerasan Terhadap Siswi SMP di Pontianak, Ini Tiga Sikap KPAI
-
Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok, Ini Kata KPAI soal Kebrutalan Pelaku
-
Siswi SMP di Pontianak Dikeroyok 12 Siswa SMA, Begini Kata Psikolog
-
KPAI Sebut Konten Pornografi Sudah Masuk di Game Online, Ortu Perlu Waspada