Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang bocah laki-laki dari Ohio, Amerika dengan gigi susu yang sangat besar telah memecahkan rekor Guinness World.
Curtis Buddie (10) pergi ke Dr. Scott Bossert di The Gentle Dentist di Columbus untuk mencabut gigi. Diketahui panjang gigi mencapai hampir satu inci.
Melansir dari insideedition, Bossert mengukur gigi itu dengan panjang 0.94 inci. Rekor sebelumnya adalah 0,78 inci.
Ibu Curtis mengatakan gigi sang anak yang berhasil memecahkan rekor membuat putranya sangat bahagia.
Baca Juga
''Curt saat ini berada di kelas lima, dan ini adalah hal paling menarik yang terjadi sepanjang tahun untuknya dan teman-teman sekelasnya,'' kata Jessica Buddie. ''Ini merupakan peristiwa yang mengasyikkan bagi Curt dan keluarga,'' tambahnya.
Melansir dari healthline, ketika seseorang memiliki gigi yang lebih besar dari ukuran rata-rata untuk usia dan jenis kelamin mereka, mereka mengalami kondisi yang disebut macrodontia.
Macrodontia pada gigi permanen diperkirakan memengaruhi 0,03 hingga 1,9 persen orang di seluruh dunia.
Seringkali, orang-orang dengan macrodontia memiliki satu atau dua gigi di mulut mereka yang luar biasa besar.
Penderita macrodontia kadang-kadang juga memiliki kelenjar pituitari yang lebih besar dari biasanya. Mereka juga mengalami pembesaran fitur di satu sisi wajah.
Masalah genetika, lingkungan, ras, dan hormon dapat menyebabkan macrodontia.
Penyebab macrodontia
Menurut para ahli, tidak ada penyebab pasti macrodontia. Sebaliknya, tampaknya beberapa faktor yang berbeda dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan kondisi tersebut. Ini termasuk:
1. Genetika
Menurut peneliti, mutasi genetik yang mengatur pertumbuhan gigi bisa menyebabkan gigi tumbuh bersama.
Mutasi ini juga dapat menyebabkan gigi terus tumbuh tanpa berhenti pada waktu yang tepat. Ini menghasilkan gigi yang lebih besar dari biasanya.
2. Masa kecil
Masa kanak-kanak juga bisa berperan dalam mengembangkan makrodontia. Faktor-faktor seperti diet, paparan racun atau radiasi, dan faktor lingkungan lainnya dapat memengaruhi kemungkinan seseorang terkena makrodontia.
3. Ras
Para peneliti telah mengamati bahwa orang Asia, penduduk asli Amerika, dan Alaska lebih mungkin mengembangkan macrodontia daripada orang-orang dari ras lain.
4. Jenis kelamin
Laki-laki lebih mungkin mengembangkan macrodontia dibandingkan perempuan, menurut para peneliti.
5. Masalah hormon
Beberapa kondisi genetik yang terkait dengan macrodontia juga dikaitkan dengan ketidakseimbangan hormon. Masalah hormon ini, seperti yang terkait dengan kelenjar hipofisis, dapat menyebabkan pertumbuhan dan ukuran gigi yang tidak teratur.
Terkini
- 5 Tips Menjaga Kesehatan Anak ala Tasya Kamila, Bisa Ditiru Moms!
- Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
- Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
- 4 Manfaat Minyak Telon untuk Anak, Tak Cuma Meredakan Perut Kembung
- Dokter Ungkap Bahaya Anak Makan Sambil Nonton TV, Orangtua Perlu Tahu
- Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
- 4 Rincian Pengobatan Asma pada Anak, Orangtua Perlu Tahu!
- STUNTING: Ciri-ciri, Penyebab dan Pencegahan
- Kasus Campak Mewabah Lagi, Orangtua Perlu Lakukan 5 Hal ini untuk Pencegahan
- 4 Tips Jadikan Anak Sehat dan Aktif, Salah Satunya Beri Multivitamin
Berita Terkait
-
Amerika Serikat Mencatat Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Varian Omicron
-
Berhasil Lawan Pandemi Covid-19, Negara Ini Sudah Bebas Masker!
-
Update Covid-19 Global: Kematian akibat Covid-19 di AS Capai 2.000 Per Hari
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apakah Bisa Disembuhkan?
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apa Penyebab Kondisi Ini?
-
Pandemi Virus Corona di Dunia Kian Memburuk, Ini Saran WHO!
-
Donald Trump Diberi Terapi Antibodi Poliklonal untuk Sembuhkan Covid-19
-
Update Covid-19 Global: Angka Kematian Paling Banyak Terjadi di Amerika
-
Update Covid-19 Global: Amerika Cetak Rekor 1 Juta Tes Diagnostik Sehari
-
Update Covid-19 Global: Amerika Serikat Sumbang Angka Kematian Terbesar