Kamis, 02 Mei 2024
Rosiana Chozanah : Rabu, 17 Agustus 2022 | 09:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Banyak stigma yang masih melekat pada kata 'aborsi', salah satunya kaitan antara aborsi dengan kondisi mental perempuan.

Banyak orang meyakini bahwa wanita yang melakukan aborsi akan mengalami dampak pada kesehatan mental mereka. Menurut mitos, melakukan aborsi daoat menyebabkan depresi, pikiran bunuh diri dan penyalahgunaan zat.

Padahal, para ahli sudah berulang kali mengatakan bahwa klaim tersebut tidak berdasar dan tidak benar, lapor The Health Site.

Apa faktanya?

Ilustrasi aborsi. (Shutterstock)

Menurut sebuah penelitian, jika kesehatan mental menjadi konsekuensi serius dari aborsi, maka tidak akan berbeda dengan wanita yang dipaksa untuk melanjutkan kehamilan yang tidak direncanakan.

Sebaliknya, penelitian membuktikan bahwa wanita yang telah melakukan aborsi, sebagian besar merasa bahwa itu adalah keputusan yang tepat dan tidak menyesalinya.

Aborsi paksa memiliki dampak kesehatan mental, tetapi wanita yang memutuskan sendiri untuk mengakhiri kehamilan mereka justru bisa terbebas dari dampak tersebut.

Dalam studi yang diwawancarai setiap enam bulan selama lima tahun juga menunjukkan bahwa 99 persen wanita mengatakan mereka tidak menyesali keputusan menggugurkan kandungannya.

Justru, perasaan lega menjadi salah satu emosi yang paling dirasakan oleh mereka.

BACA SELANJUTNYA

Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues