Minggu, 28 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Rabu, 09 Juni 2021 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Obgyn umumnya mendeteksi kehamilan dengan melakukan ultrasonografi (USG) atau tes darah, sementara dokter gigi hanya perlu melihat ke dalam mulut pasiennya.

Mahasiswa kedokteran gigi tahun keempat bernama Sukhmani menjelaskan bagaimana dokter gigi dapat mendeteksi bahwa pasien hamil dengan melihat kondisi mulut saja.

Mengunggah video di TikTok, pemilik akun @thatdentalgal_ ini mengatakan bahwa 30 hingga 50 persen mengalami gingivitis kehamilan, kondisi ketika gusi meradang, terasa lunak, dan lebih rentan mengalami pendarahan.

Kondisi ini membuat gusi terlihat merah terang, lebih sensitif, terasa sakit saat mengunyah, membuat gigi terasa longgar sehingga mudah tanggal, serta napas berbau tidak sedap.

Berdasarkan American Pregnancy Association, gingivitis kehamilan, atau lebih dikenal dengan 'gusi bengkak', disebabkan oleh perubahan hormonal yang meningkatkan aliran darah ke gusi dan mengurangi respon tubuh terhadap bakteri.

Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan plak pada gigi, menurut Insider.

Gingivitis kehamilan (TikTok/@thatdentalgal_)

Kondisi ini umumnya paling parah terjadi di trimester kedua. Tetapi, gejalanya dapat muncul lebih dini, yakni pada minggu ke delapan kehamilan.

Gingivitis dapat menyebabkan penyakit gusi periodontitis, yang telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur.

Wanita hamil yang mengalami gingivitis harus berhati-hati dalam menyikat gigi, tetapi harus tetap dilakukan dua kali sehari. Terlebih setelah muntah di pagi hari akibat morning sick.

Cara untuk merawatnya secara baik adalah dengan berkumur secara teratur dengan air garam hangat, makan makanan sehat, dan rutin mengunjungi dokter gigi setidaknya selama sembilan bulan kehamilan.

BACA SELANJUTNYA

Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya