Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 10 Februari 2021 | 17:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Priyanka Chaliyawala, seorang wanita asal India menceritakan pengalamannya ketika terinfeksi virus corona Covid-19, tetapi dokter tidak memercayai dan justru menertawakannya.

Dokter mengatakan Priyanka Chaliyawala hanya mengalami paranoid, bukan terinfeksi virus corona Covid-19. Meski begitu, Priyanka tetap membulatkan tekad untuk menjalani tes Covid-19.

Saat memersiapkan festival Diwali, Priyanka sudah merasa sedikit kelelahan dan tubuhnya mulai terasa sakit. Kala itu, Priyanka berpikir kondisinya hanya karena pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukannya.

Meski begitu, perempuan 34 tahun ini menyempatkan diri untuk tidur sebentar dengan harapan tubuhnya menjadi lebih baik. Tapi lambat laun, ia merasa demam dalam tubuhnya semakin meningkat hingga 37,2 derajat celcius dan langsung memutuskan isolasi mandiri.

Seiring berlalunya waktu, demam Priyanka turun tanpa minum obat apa pun dan tubuhnya mulai membaik. Karena itu, Priyanka berpikir hanya kelelehan biasa, bukan terinfeksi virus corona Covid-19.

Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)

Ia kemudian sempat beraktivitas seperti biasa sebagai seorang ibu. Tetapi, ia tetap tidur di kamar yang berbeda dengan suami dan anak-anaknya karena merasa ada sesuatu yang berbeda dalam tubuhnya.

Esok harinya, Priyanka mengalami sedikit iritasi di tenggorokan. Ia pun tidak mengabaikan kondisinya begitu saja dan segera konsultasi dengan dokter.

Priyanka sempat meminta untuk menjalani tes swab, tapi dokter menolak karena menilai gejalanya masih terlalu dini. Sedangkan, Priyanka sendiri sangat yakin kondisinya dipengaruhi oleh virus atau flu, karena ia belum mengembangkan gejala umum virus corona Covid-19.

Sayangnya, Priyanka harus kembali pulang dengan beberapa obat yang diresepkan dokternya. Sementara itu, Priyanka juga mulai menjalani pengobatan rumah, seperti minum air hangat, berkumur dan uap untuk radang tenggorokan.

Dua hari berikutnya, rasa sakitnya mulai mereda dan dia lupa dengan semuanya yang terkait virus corona Covid-19. Meski begitu, ia tetap memakai masker dan tidak melanggar protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Seandainya ia positif virus corona Covid-19, ia tetap tidak ingin anggota keluarganya yang lain ikut terinfeksi. Di sisi lain, semua anggota keluarganya berusaha meyakinkan Priyanka bahwa dirinya baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala virus corona Covid-19.

Hari berikutnya, Priyanka semakin merasa kehilangan indra penciuman dan perasa. Saat itu, Priyanka menyadari bahwa kondisi tersebut adalah gejala karakteristik virus corona Covid-19.

Priyanka lalu memastikan kondisinya sendiri. Tetapi, laporan darah dan HRCT ternyata negatif. Dokter pun justru menertawakan dan menyebut Priyanka hanya terlalu panik. Bahkan dokter yakin hasil tes PCR Priyanka akan dinyatakan negatif virus corona.

Meski begitu, Priyanka terus berusaha meyakinkan dokter untuk memberinya perawatan seperti pasien virus corona karena kondisinya yang sedikit berbeda. Sampai akhirnya, ia mendapat kabar bahwa hasil tes PCR menyatakan positif virus corona Covid-19.

Priyanka pun tak menyangka dugaannya benar dan tidak paham di mana ia tertular virus corona Covid-19. Di sisi lain, ia juga bersyukur bahwa virus corona yang menyerang tubuh tidak terlalu ganas atau parah.

Ia hanya mengalami dampak besar pada kesehatan mentalnya. Beberapa hari terakhir bagaikan neraka untuk Priyanka karena harus berpisah dengan suami dan anak-anaknya akibat virus corona.

"Saya sangat sedih karena tidak bisa melihat mereka selama berhari-hari dan itu terasa menyakitkan. Setiap saat berlalu seperti bom waktu bagi saya, kapan saya keluar dari rumah sakit dan dinyatakan aman," ujar Priyanka dikutip dari Times of India.

BACA SELANJUTNYA

Kecuali Amerika dan Afrika, WHO Sebut Kasus Virus Corona Covid-19 Menurun Secara Global!