Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pembalut sintetis atau sekali pakai memang menjadi alat paling praktis untuk perempuan menstruasi. Tetapi penggunaan pembalut sintetis umumnya akan menimbulkan masalah kulit seperti ruam. Selain itu, pembalut sintetis juga dianggap tidak ramah lingkungan karena tak bisa terurai dengan baik.
Namun melansir dari Healthshoots, risiko lain yang bisa timbul akibat penggunaan pembalut sintetis adalah kanker.
"Kanker kelamin bisa menjadi kemungkinan jika Anda menggunakan pembalut sintetis," kata Dr Aruna Kalra dari CK Birla Hospital, Gurugram.
Menurut Dr Aruna Kalra, sebagian besar pembalut aman digunakan, namun ada beberapa penelitian yang sedang berlangsung yang melaporkan kejadian kanker genital dengan penggunaan pembalut yang menggunakan agen penyerap seperti dioksin dan polimer penyerap super.
Baca Juga
-
Waspada, 4 Asupan yang Biasa Dikonsumsi Berikut Malah Bisa Merusak Hati
-
Studi: Anak yang Divaksin Flu Lebih Terlindungi dari Gejala Covid-19
-
Studi: Penyintas Covid-19 Bisa Alami Infeksi Ulang Meski Masih Muda
-
Cobalah Mandi Tanpa Sabun, Ini 5 Efeknya pada kulit Tubuh!
-
Studi: Terdapat 55 Efek Samping Covid-19 Jangka Panjang
-
Waspada, Pasangan yang Pernah Selingkuh Berisiko 3 Kali Melakukannya Lagi
Sifat dioksin (ada dalam pembalut) dapat menumpuk di dalam tubuh dan berdampak pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan kanker serviks atau kanker ovarium.
"Pada dasarnya, dioksin adalah karsinogen yang berarti mendorong pembentukan sel-sel penyebab kanker di tubuh Anda. Pembalut wanita diberi pemutih untuk meningkatkan daya serap darah, dan pemutih ini mengandung dioksin," kata Dr Kalra.
Masalah lain akibat dioksin adalah sifatnya yang menekan kekebalan tubuh. Ini membuat vagina lebih rentan terhadap infeksi serta berdampak pada produksi hormon reproduksi seperti estrogen yang bisa bermasalah dalam jangka panjang.
Oleh karena itu, dokter Kalra menyarankan untuk sering-sering mengganti pembalut atau menggunakan pembalut organik.
"Seseorang harus mengganti pembalut setiap 3 hingga 4 jam, bahkan jika dia tidak sedang mengalami menstruasi yang berat," saran Dr Kalra.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Cegah Kanker, Peneliti Sarankan Makan Pisang Setiap Hari!
-
Batuk Berdahak Tak Kunjung Sembuh, Ternyata Wanita Ini Idap Kanker Stadium Akhir
-
Kanker Tenggorokan dan Amandel Berkaitan Erat dengan Seks Oral, Waspadai Dampaknya!
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Hati-hati, Peralatan Dapur Tertentu Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hati!