Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kanker serviks terjadi ketika sel abnormal berkembang biak di serviks. Kanker jenis ini paling berisiko di antara wanita. Menurut Cancer Research UK, perdarahan vagina yang tidak biasa bisa merupakan gejala kanker serviks.
Perdarahan vagina yang tidak normal biasanya terjadi pada waktu-waktu selain ketika Anda sedang menstruasi, misalnya:
- Antara periode
- Selama atau setelah berhubungan seks (pasca senggama)
- Setelah menopause
Adapun tanda-tanda lain dari kanker serviks meliputi:
- Ketidaknyamanan atau rasa sakit saat berhubungan seks
- Keputihan yang berbau tidak sedap
- Nyeri di daerah antara tulang pinggul (panggul)
Baca Juga
Penyebab kanker serviks
Badan amal Eve Appeal mengatakan bahwa hampir semua kanker serviks skuamosa disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS) umum yang disebut human papillomavirus (HPV).
Badan kesehatan tersebut menekankan bahwa HPV sangat umum terjadi, yakni sekitar 80 persen orang akan menderita HPV pada tahap tertentu dalam hidupnya. Biasanya, sistem kekebalan akan mengatasi infeksi tanpa pengobatan.
HPV adalah sekelompok virus yang terdiri lebih dari 100 jenis virus berbeda yang menyebar melalui kontak seksual kulit ke kulit.
Artinya, seseorang bisa tertular HPV tanpa melalukan hubungan seks penetrasi. Jika tubuh tidak bisa membersihkan virus, terdapat risiko berkembangnya sel abnormal yang bisa menjadi kanker seiring waktu.
Orang yang berisiko terkena kanker serviks pasti memiliki leher rahim, seperti wanita, dan pria trans yang belum menjalani histerektomi total.
"Orang yang memiliki leher rahim dan biasa merokok sebanyak dua kali akan lebih berisiko terkena kanker serviks dibandingkan yang tidak merokok," kata The Eve Appeal dikutip dari Express.
Karena, merokok dianggap mengurangi keefektifan sistem kekebalan yang membantu tubuh berjuang melawan infeksi HPV.
Mereka yang menggunakan obat-obatan imunosupresi dalam jangka lama juga berisiko lebih tinggi tertahan virus HPV.
NHS juga menjelaskan bahwa tes pap smear bukanlah tes untuk mendeteksi kanker serviks, melainkan tes untuk mencegah kanker.
Selama pemeriksaan fisik, sel-sel di serviks diperiksa untuk jenis HPV yang berisiko tinggi. Sampel kecil dari serviks juga bisa mendeteksi setiap sel abnormal.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Cobalah Berhubungan Seks Setidaknya Sekali Seminggu, Ini Lho 3 Manfaatnya!
-
Bukan Pakai Kapas, Petugas Medis Ini Justru Tutupi Luka Menggunakan Bungkus Kondom
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Berhubungan Seks di Dapur Jadi Lebih Hot, Cobalah 5 Posisi Seks Ini!
-
Berapa Lama Wanita akan Mencapai Orgasme? Ini Temuan Ahli!
-
Hubungan Seks Tak Aman Bisa Picu Infeksi Saluran Kemih, Hindari 4 Posisi Seks Ini!
-
Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?
-
Kiwil Akui Maniak Seks Sampai Berhubungan Seks 4 Kali Sehari, Ini Ciri-cirinya!
-
Turunkan Risiko Idap Kanker Serviks, Terapkan Pola Diet Sehat Ini!