Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Berbeda dengan laki-laki, perempuan mengalami frekuensi yang sangat berbeda dalam hal orgasme sata berhubungan seksual. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti hasrat seksual, rasa sakit, hingga faktor psikologi.
Melansir dari Healthshots, sebuah penelitian yang terbit pada Journal of Sex & Marital Therapy menunjukkan bahwa stres dan kecemasan adalah penyebab paling umum di balik jarangnya perempuan mencapai klimaks.
Studi tersebut melaporkan bahwa 58 persen perempuan gagal mencapai klimaks karena stres, kecemasan, atau kombinasi keduanya.
Penelitian tersebut juga menemukan bahwa 48 persen perempuan mengalami lebih sedikit orgasme karena kurangnya gairah atau rangsangan. Faktor lainnya seperti citra tubuh negatif mencapai 28 persen.
Baca Juga
-
Meski Berlemak, 3 Produk Susu Ini Bisa Membantu Diet
-
Tak Hanya Mental, Perceraian Juga Bisa Pengaruhi Kesehatan Fisik
-
Waspada, 10 hingga 15 Persen Pasien Covid-19 Hanya Alami Gejala Pencernaan
-
Percaya Bisa Tingkatkan Gairah, Wanita Ini Menjemur Vagina Tiap Hari
-
Shandy Aulia Kembali Diprotes setelah Ajak Renang Putrinya, Amankah?
-
Ilmuwan Swedia Kembangkan Tes Darah Pendeteksi Alzheimer
Selain itu, nyeri dan kurangnya pelumasan mengakibatkan 25 persen perempuan tidak bisa mencapai klimaks.
Studi tersebut menekankan bahwa beberapa faktor yang disebutkan di atas saling terkait. Misalnya, Anda cenderung tidak terangsang saat Anda sangat stres.
Dalam hal ini, stres dan kecemasan sebelumnya dikaitkan dengan kurangnya gairah. Selain itu, perempuan yang memiliki masalah citra tubuh juga cenderung lebih menderita karena stres dan kecemasan.
Sementara sebuah studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menunjukkan bahwa hanya 62 persen dari perempuan heteroseksual yang mencapai orgasme. Tetapi, persentase orgasme pada perempuan lesbian mencapai orgasme hampir 75 persen.
Peneliti menekankan bahwa tidak ada jawaban tunggal untuk menjawab mengapa perempuan mengalami lebih sedikit orgasme ketimbang pria. Sebab faktor-faktor tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Orgasme Saat Berhubungan Seks Penting Bagi Wanita 50 Tahun ke Atas, Ini Efeknya!
-
Akibat Lutut Menekan Dada Saat Berhubungan Seks, Wanita Ini Hampir Meninggal
-
Berapa Lama Wanita akan Mencapai Orgasme? Ini Temuan Ahli!
-
Butuh Perhatian Ekstra, Begini 3 Cara Bikin Wanita Orgasme!
-
Ahli Sebut Rutin Jogging Bantu Wanita Alami Orgasme Lebih Intens, Kok Bisa?
-
Orgasme Kering Adalah Hal Umum Bagi Pria, Apa Artinya?
-
Sering Salah Kaprah, Orgasme dan Ejakulasi Adalah Dua Hal yang Berbeda
-
5 Efek Samping Orgasme, dari Sakit Kepala sampai Bersin!