Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pendarahan usai bercinta pada vagina wanita adalah kejadian umum, terlebih ketika mereka baru pertama kali melakukannya. Namun, memang ada beberapa kondisi kesehatan yang dapat menjadi penyebabnya. Apa saja?
"Pendarahan setelah berhubungan intim dapat menjadi sinyal untuk beberapa masalah, jadi penting untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan terlebih dahulu," kata Dr Shree Datta, seorang konsultan kebidanan dan ginekolog, kepada The Sun.
Ia menambahkan bahwa kondisi kesehatan ini dapat terjadi pada wanita dari segala usia, dan bisa berasal dari rahim, leher rahim, saluran vagina atau kulit di sekitar vagina.
Dr Detta membagikan alasan paling umum mengapa wanita mengalami pendarahan setelah berhubungan intim:
Baca Juga
1. Infeksi
Salah satunya adalah penyakit radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID), disebabkan oleh bakteri yang masuk ke saluran genital atas melalui leher rahim.
Cara paling umum untuk terinfeksi adalah melalui hubungan seks tanpa kondom dengan seseorang yang mengidap Infeksi Menular Seksual (IMS), seperti klamidia atau kencing nanah.
Namun, bisa juga terjadi ketika bakteri yang biasanya hidup di vagina menyebar ke organ 'atas'. Ini bisa terjadi setelah melahirkan atau keguguran.
2. Vagina kering
Ini umum terjadi pada wanita yang telah melalui masa menopause, yang terjadi akibat kadar estrogen rendah.
Kadar estrogen rendah juga mengurangi elastisitas vagina. Jaringan di dalamnya menjadi lebih tipis dan menyusut sehingga dapat menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan pendarahan saat berhubungan intim.
3. Seks yang kasar
Kerusakan pada vagina, seperti robekan saat melahirkan atau gesekan saat berhubungan seks, bisa menjadi penyebab pendarahan.
Seks yang dilakukan secara kasar dapat menyebabkan luka kecil atau goresan pada vagina. Ini lebih mungkin terjadi jika mengalami kekeringan pada vagina karena menopause, menyusui, atau faktor lain.
4. Polip
Polip adalah pertumbuhan non-kanker yang biasanya tidak berbahaya dan terkadang dapat ditemukan di serviks atau lapisan endomentrium.
Jika terbentur atau digerakkan, seperti saat berhubungan intim atau foreplay, dapat mengiritasi jaringan di sekitarnya dan menyebabkan pendarahan dari pembuluh darah kecil.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
-
Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Cobalah Berhubungan Seks Setidaknya Sekali Seminggu, Ini Lho 3 Manfaatnya!
-
Gejalanya Hampir Mirip, Ini Lho Perbedaan Cacar Monyet dan IMS!
-
Bukan Pakai Kapas, Petugas Medis Ini Justru Tutupi Luka Menggunakan Bungkus Kondom
-
Seks Oral Lebih Menantang, Coba Posisi Seks Teh Celup Ini Nanti Malam!
-
Tak Semua Wanita Bisa Alami Orgasme Squirting, Ini Lho Penyebabnya!
-
Kanker Tenggorokan dan Amandel Berkaitan Erat dengan Seks Oral, Waspadai Dampaknya!
-
Orgasme Saat Berhubungan Seks Penting Bagi Wanita 50 Tahun ke Atas, Ini Efeknya!