Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Kamis, 15 Oktober 2020 | 19:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Berhubungan intim menjadi salah satu cara pasangan suami istri agar lebih dekat. Tidak heran jika hilangnya minat seks suami kadang membuat sang istri insecure hingga curiga.

"(Stigma) masyarakat membuat kita berpikir bahwa itu adalah hal yang tidak normal jika seorang pria tidak menginginkan seks sepanjang waktu," kata terapis pasangan yang berbasis di New York Cynthia Pizzulli, PhD.

Tapi kenyataannya, keintiman seksual itu normal untuk berubah dalam hubungan apa pun, terutama hubungan jangka panjang seperti pernikahan.

Hal terpenting jika sang suami sering menghindari berhubungan seks dan akibatnya berdampak negatif, istri harus mengidentifikasinya sebagai masalah bersama dan mencari solusinya.

"Kurangnya keintiman seksual adalah masalah pasangan, bukan masalah individu," sambung Pizzulli.

Ilustrasi pasangan mesra, harmonis, bercinta. (Shutterstock)

Dilansir Prevention, berikut kemungkinan alasan suami tidak mau diajak berhubungan seks:

1. Adanya hal lain yang lebih ia prioritaskan

Menurut Pizzulli, setelah menikah dan seks menjadi hal yang tidak terlalu baru, biasanya pria mengalihkan fokus dan prioritas mereka ke hal-hal lain.

"Jadi mungkin Anda akan tetap berhubungan seks, tetapi fokus utamanya sekarang adalah bekerja. Dan bagi banyak pria, pekerjaan menjadi pusat siklus hidup mereka saat mereka berusaha menghidupi keluarga."

Kuncinya di sini adalah menormalkan fakta bahwa prioritas pasti berubah sepanjang masa hidup. Jika ini masalahnya, bangun suasana hati sang suami dengan memberi kejutan, salah satunya bisa dengan kencan romantis.

2. Memiliki masalah kesehatan

Sama seperti wanita, seiring bertambahnya usia pria, risiko mereka terhadap kondisi kesehatan tertentu meningkat. Misalnya, disfungsi ereksi dan kanker prostat, yang keduanya berdampak serius pada kehidupan seks.

"Hal pertama yang harus kita pahami adalah bahwa seks bukan hanya seks penetrasi," kata Pizzulli.

Jadi, ketika pasangan mendapat diagnosis yang dapat memengaruhi kehidupan seks, hal pertama yang perlu dilakukan adalah membantu mereka mendapatkan perhatian medis yang mereka butuhkan dan memberikan dukungan.

Setelah masalah medis ditangani, pasangan dapat mulai menemukan cara baru untuk mencapai tingkat keintiman seksual yang memuaskan dengan bereksperimen sendiri atau bertemu dengan terapis pasangan demi membantu menemukan metode baru.

Ilustrasi seks, bercinta. (Shutterstock)

3. Suami sedang stres

Dalam hubungan apa pun, akan ada saat-saat yang jauh lebih membuat stres, seperti pekerjaan dan uang. Dalam hal ini, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah menghadapinya secara langsung.

"Jika itu membuat stres, hadapi dan tangani secara langsung, terutama jika itu bukan hanya masalah sementara," jelas Alyssa Dweck, MD, ob-gyn berbasis di New York.

Ingatlah, bahwa ketertarikan atau keinginan itu bisa datang kembali.

4. Dorongan seks menurun

Sangat normal jika dorongan seks pria menurun seiring waktu, yang bisa terjadi ketika kadar testoteron menurun karena faktor lingkungan.

"Orang-orang ini biasanya kurang tertarik untuk berhubungan badan tetapi mungkin masih menghargai sensualitas atau bahkan memberikan kesenangan kepada pasangannya," kata Brandy Engler, PsyD, psikolog berbasis di Los Angeles.

Kuncinya di sini adalah menemukan cara baru untuk menciptakan pengalaman seksual dengan pasangan.

Pada akhirnya, hampir setiap alasan di balik hilangnya minat seks oleh pasangan dapat diatasi dan diperbaiki. Tapi yang terpenting adalah benar-benar mencari solusinya.

BACA SELANJUTNYA

Tingkatkan Kualitas Sperma, Cobalah Sering Berhubungan Seks!