Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Sabtu, 08 Februari 2020 | 11:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Hardvard Technology Publication 2016 mendata, setiap tahunnya terdapat 45 milyar pembalut dan tampon yang digunakan oleh perempuan di dunia dan ini menghasilkan 3,2 juta sampah.

Namun, kesadaran mengenai pentingnya kebersihan dan kesehatan reproduksi perempuan serta dampak lingkungan dari penggunaan produk kewanitaan pada saat menstruasi masih kurang.

Oleh karena itu, DKT Indonesia melalui siaran pers Andalan Feminine Care mendorong perempuan Indonesia untuk mulai menerapkan Sustainable Feminine Hygiene sebagai salah satu resolusi kesehatan yang wajib dilakukan pada tahun ini.

Sustainable Feminine Hygiene yaitu ajakan untuk lebih bijak menggunakan produk kewanitaan dari bahan/materi yang ramah lingkungan. Selain itu, produk yang digunakan juga harus memiliki dampak kimia rendah bagi lingkungan serta tubuh penggunanya.

Inilah Sustainable Feminine Hygiene yang dapat diterapkan selama tahun ini.

Ilustrasi pembalut (Shutterstock)

1. Bijak memilih produk feminine hygiene yang aman bagi kulit serta lingkungan

Hal ini dapat diterapkan dengan menggunakan menstrual cup dan reusable sanitary pads atau biasa disebut dengan pembalut kain.

"Pilih produk feminine hygiene yang memiliki kandungan bebas chlorine, parfum, serta cairan kimia yang berlebih, karena akan membahayakan kesehatan area vagina," ujar dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Dinda Derdameisya.

2. Bersihkan vulva dan lipatan labia dengan menggunakan sabun pembersih kewanitaan yang aman dan mengandung bahan alami

Pada saat mandi maupun setelah selesai buang air, usahakan untuk selalu membersihkan bagian luar organ kewanitaan yaitu vulva, klitoris, dan juga lipatan labia.

Gunakan sabun pembersih kewanitaan khusus yang memiliki kandungan alami, lembut dan mengandung prebiotic dan bahan alami.

3. Rajin ganti celana dalam dan selalu jaga kelembaban vagina

Ganti celana dalam minimal dua kali sehari, atau lebih bagus lagi, setiap selesai buang air.

Pastikan untuk menggunakan celana dalam yang memiliki bahan mudah menyerap keringat. Serta selalu gunakan handuk kering yang lembut sebelum memakai celana dalam, dan jemur celana dalam dan handuk di bawah terik matahari sehingga benar-benar kering.

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan reproduksi perempuan. (Shutterstock)

4. Bersihkan ekstra pada saat menstruasi

Saat menstruasi, justru area kewanitaan perlu dijaga kebersihannya semakin ekstra, karena area vagina akan lebih rentan terhadap infeksi bakteri dan jamur.

5. Rajin minum air mineral, konsumsi sayur & buah yang mengandung serat tinggi

Asupan makanan sehat dan bernutrisi penting untuk menjaga kesehatan reproduksi. Sustainable trend, hidup minim sampah, tidak lengkap bila tidak dijalankan dengan gaya hidup sehat, baik untuk yang kita konsumsi atau gunakan.

Beberapa makanan seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, susu, telur, daging serta ikan adalah contoh makanan yang baik bagi kesehatan reproduksi perempuan.

BACA SELANJUTNYA

Demi Kesehatan Ibu dan Bayi, Berapa Jarak Kehamilan Ideal Tiap Anak?