Kamis, 25 April 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 01 November 2019 | 14:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Megan Argyle, perempuan usia 28 tahun, bercerita pernah didiagnosis kondisi langka uterus didelphys pada usia 14 tahun. Penyakit langka itu membuatnya memiliki dua rahim, dua leher rahim, dua ovarium dan satu vagina.

Setelah didiagnosis kondisi langka, berikutnya Megan didiagnosis menderita endometriosis dengan keluhan rasa sakit luar biasa di perutnya.

Sekarang di usia 28 tahun, Megan pun sudah menjalani histerektomi ganda agar tetap mampu menjalani kehidupannya.

Mulanya, Megan menemukan dirinya memiliki organ reproduksi ganda ketika berhubungan seksual dengan pacarnya di usia 14 tahun.

"Septum yang merupakan dinding pembagi jaringan di vaginaku robek ketika berhubungan seksual. Saat itu, banyak darah yang keluar dan aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Akhirnya, saya dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan aku memiliki organ reproduksi ganda," cerita Megan dikutip dari Metro.

Megan pun merasa beruntung telah mencoba hubungan seksual dengan kekasihnya meski masih berusia 14 tahun. Karena, setidaknya Megan mengetahui bahwa kondisi organ reproduksinya berbeda dengan wanita lainnya.

Ilustrasi perempuan punya 2 organ reproduksi (shutterstock)

Ia mulai didiagnosis endometriosis di kedua organ reproduksinya pada usia 18 tahun. Penyakit itu didiagnosis setelah dokter menemukan ada kista di ovarium kanan.

"Kondisi ini juga membuat periode menstruasiku sangat berat dan berlangsung lama, yakni sekitar 2 minggu lalu semakin memburuk," ujarnya.

Menstruasi dari organ ganda dan penyakit endometriosis itulah yang telah membuatnya merasakan kesakitan luar biasa.

Kini, Megan pun sedikit lebih baik setelah organ reproduksinya diangkat. Dia terbebas dari rasa sakitnya endometriosis.

Organ intim wanita. (Shutterstock)

"Histerektomi ganda adalah keputusan terbaik yang pernah saya lakukan. Saya perlu mengembalikan kualitas hidup saya sehingga bisa menjadi ibu," tuturnya.

Megan masih memiliki kesempatan untuk memiliki anak, terutama sebelum berusia 30 tahun. Pasalnya, ia akan lebih rentan mengalami keguguran di usia 30 tahun ke atas.

Meskipun ada empat abrasi, yakni prosedur pembedahan yang merusak lapisan rahim dan mengurangi aliran menstruasi, tindakan ini tetap lebih baik untuk mengatasi endometriosisnya. Dengan begitu, Megan tidak akan merasa kesakitan lagi selama hidupnya.

BACA SELANJUTNYA

Aphantasia, Kondisi saat Seseorang Tidak Bisa Berimajinasi