Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Water birth sudah mulai banya diminati oleh calon ibu. Tetapi metode melahirkan ini sayangnya lebih banyak dilakukan di Inggris daripada negara lain, terutama Indonesia.
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan, water birth ternyata tidak lebih berbahaya dari melahirkan seperti pada umumnya.
Justru, menurut penelitian dari Universitas Michigan, wanita yang melahirkan dengan teknik water birth ini hanya sedikit mengalami robekan pada vaginanya.
Peneliti membandingkan dua teknik kelahiran di 2 unit kebidanan berbeda di AS. Hasilnya, menunjukkan tidak ada perbedaan dalam tingkat komplikasi.
Baca Juga
Namun peneliti masih kesulitan mengukur berapa banyak darah yang hilang saat menggunakan teknik water birth ini. Oleh sebabnya, wanita hamil yang berisiko tinggi mengalami pendarahan tidak mungkin disarankan melakukannya.
Temuan mereka ini menambah bukti keamanan persalinan dengan media air, yang menurut kabar, ingin dilakukan Meghan Markle saat akan melahirkan putranya Archie pada Mei 2019 lalu.
Di Inggris, teknik water birth memang cukup umum. Namun tidak jika di Amerika, atau bahkan Indonesia. Sebab, dokter tidak merekomendasikannya karena kurangnya bukti konkuslif tentang risiko dan manfaatnya.
Menurut peneliti, melansir Daily Mail, wanita yang melahirkan dengan water birth lebih sedikit mengalami robekan vagina kemungkinan besar karena air membantu meregangkan vagina mereka.
Penulis studi, dr. Ruth Zielinski, berpendapat sebaiknya lebih banyak fasilitas kesehatan yang menawarkan water birth dan memiliki pedoman untuk mengimplementasikannya.
Berdasarkan Royal College of Obstetricians and Gynecologists dan Royal College of Midwives, ada beberapa pedoman yang harus diikuti ketika ingin melakukan water birth.
Antara lain, membersihkan bak untuk memastikan risiko infeksi rendah, suhu air harus di sesuai dengan suhu tubuh untuk menghindari sang ibu atau bayi merasa terlalu panas atau dingin.
Profesor Zielinski mengatakan, sangat penting untuk langsung mengangkat bayi setelah dilahirkan untuk menghindari paru-paru terisi air.
Ketika bayi diangkat ke permukaan, mereka akan menghirup udara pertama mereka. Sebelum saat itu, ketika masih di bawah air, pasokan oksigen sang bayi berasal dari ibu melalui tali pusar.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
5 Kelebihan Operasi ERACS untuk Melahirkan, Apa Keunggulannya?
-
5 Kelebihan Operasi ERACS untuk Melahirkan, Apa Keunggulannya?
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Wanita Ini Tidak Bisa Berhenti Melahirkan Hingga Punya 44 Anak Akibat Kondisi Langka
-
Wanita Ini Melahirkan Bayi Kembar dengan Jarak Seminggu, Kok Bisa?
-
Jessica Iskandar Alami Ketubah Pecah Sebelum Melahirkan, Begini Tanda-tandanya!
-
Perut Masih Buncit setelah Melahirkan? Bisa Dipengaruhi Beberapa Faktor
-
Beberapa Kondisi yang Mengharuskan Operasi Caesar, Calon Ibu Perlu Tahu
-
Melahirkan secara Caesar, Lakukan Ini agar Pemulihan Lebih Cepat