Sabtu, 27 April 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 25 Oktober 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Setelah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019), komedian Nunung nyaris pingsan. Ia juga sempat meminta para awak media tidak mengajukan pertanyaan macam-macam karena ia sedang panik. 

Nunung menjelaskan serangan paniknya sering terjadi secara mendadak. "Ini lagi panik ini. Paniknya tuh tiba-tiba datang, pas lagi senang-senang kadang-kadang (kambuh), ini lagi panik ini. Makanya, jangan tanya yang macam-macam, lemas, lagi lemas banget ini," pintanya ke awak media

Benar saja, Nunung mulai terlihat lemas dan bersandar di bahu sang suami ketika berjalan menuju mobil untuk kembali ke RSKO Cibubur.

Melansir dari Healthline, serangan panik terjadi mendadak akibat rasa takut yang seringkali luar biasa. Biasanya serangan panik disertai gejala fisik menakutkan, seperti detak jantung yang kencang, sesak napas dan mual.

Penyebab serangan panik pun belum diketahui pastinya. Tetapi, serangan panik diperkirakan muncul akibat stesor eksternal, seperti fobia.

Nunung hampir pingsan usai menjalani sidang di PN Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019). [Evi Ariska/Suara.com]

Serangan panik bisa terjadi kepada siapa saja. Tetapi, apa bedanya serangan panik dengan panik biasa?

Melansir dari hellosehat, serangan panik atau panic attack ditandai oleh rasa takut akan datangnya bencana atau kehilangan kontrol, bahkan ketika tidak ada bahaya nyata.

Serangan panik termasuk salah satu gejala gangguan panik klinik yang berbeda dengan reaksi ketakutan dan kecemasan normal terhadap pemicu stres.

Gangguan panik adalah kondisi klinis serius yang menyerang sekitar satu dari setiap 75 orang mungkin memiliki gangguan panik.

Orang dengan gangguan panik memiliki serangan ketakutan dan kecemasan mendadak yang bertahan lama dan berulang, berlangsung selama setidaknya 10-30 menit atau lebih. Kondisi itulah yang disebut serangan panik.

Selama serangan panik, rasa takut yang dialami seseorang sangat di luar proporsi dari situasi sebenarnya yang seringnya tidak mengancam. Lebih sering, situasi di kenyataan dan reaksi yang ditimbulkan tidak berhubungan sama sekali.

BACA SELANJUTNYA

Gejala Kanker Lidah, Penyakit yang Diderita Mendiang Ibu Nunung