Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kontraksi, nyeri dan epidural, dan hal-hal umum lain yang berhubungan dengan melahirkan mungkin terdengar familiar di telinga kita.
Nyatanya masih ada hal-hal kecil yang sebenarnya dapat terjadi selama persalinan dan seringnya tidak diperhatikan. Beberapa di antaranya umum dan tidak berbahaya, sementara lainnya membutuhkan perawatan yang mendesak.
Dari vagina robek, buang air besar ke melahirkan cepat, ada sedikit hal yang justru membuat persalinan jauh lebih 'mendebarkan'. Berikut di antaranya, melansir Parents.
1. Buang air besar selama melahirkan
Baca Juga
-
Rahimnya DItarik Dokter Saat Melahirkan, Wanita Ini Meninggal Dunia
-
Wanita Ini Melahirkan Anaknya Sehari Setelah Tahu Dirinya Hamil, Kok Bisa?
-
Ingin Melahirkan Normal tapi Posisi Bayi Sungsang, Masih Bisakah?
-
Moms, Jangan Lakukan Hal Ini Setelah Melahirkan Agar Jahitan Tak Infeksi!
-
Dibawa Ayah ke RS karena Nyeri Haid, Gadis Ini Malah Melahirkan Bayi
Otot yang digunakan saat buang air besar, juga akan digunakan selama melahirkan. Sehingga ada kemungkinan seorang wanita BAB, walau sedikit, selama bersalin.
"Ini adalah hal yang umum bagi wanita untuk buang air besar selama persalinan dan berarti otot-otot digunakan untuk mendorong bayi keluar adalah tepat," kata Nita Landry, MD, seorang ob-gyn sekaligus co-host acara The Doctor.
Landry menambahkan, epidural juga dapat meningkatkan kemungkinan pergerakan usus yang tidak terkendali.
2. Mual dan muntah
Tidak hanya terjadi selama kehamilan, mual dan muntah dapat terjadi selama persalinan. Terutama selama tahap aktif dan ketika sang Ibu mendorong bayi keluar.
"Ketika wanita mendapat epidural, mereka mengalami penurunan tekanan darah yang dapat menyebabkan muntah," kata Sherry Ross, MD, seorang ob-gyn dan ahli kesehatan wanita di Pusat Kesehatan Providence Saint John di Santa Monica, California.
3. Persalinan lama
Tahap persalinan pertama meliputi fase laten (persalinan dini), fase aktif, dan fase transisi. Tetapi terkadang fase-fase ini tidak terjadi secepat yang seharusnya.
"Persalinan laten yang berkepanjangan bisa melelahkan dan terkadang membuat frustrasi calon ibu, tetapi jarang menyebabkan komplikasi dan tidak boleh menjadi indikasi untuk kelahiran sesar," jelas Landry.
4. Robeknya vagina (Ruptur perineum)
Perineum, daerah antara vagina dan anus, dapat robek saat persalinan apabila lubang vagina tidak cukup lebar.
"Sekitar 90 persen wanita mengalami robekan vagina selama persalinan. Robekan tingkat pertama atau kedua mungkin hanya menyebabkan ketidaknyamanan kecil dalam beberapa minggu, namun robekan tingkat ketiga atau keempat membutuhkan waktu lebih dari beberapa minggu untuk sembuh," imbuh Landry.
Keluarnya bayi bukanlah akhir dari persalinan. Biasanya beberapa wanita akan mengalami retensi plasenta, atau kondisi ketika plasenta masih berada di dalam rahim.
"Hal yang normal saat mengalami kontraksi untuk melanjutkan postpartum, karena tubuh perlu mengeluarkan plasenta dari rahim. Kontraksi juga diperlukan untuk mengurangi jumlah pendarahan postpartum," sambung Landry.
"Pengeluaran plasenta sering terjadi dengan sendirinya dalam 30 menit setelah persalinan karena plasenta terpisah dari dinding rahim dan didorong keluar dengan kontraksi," lanjutnya.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
-
Pernah Makan Kurma Muda? Ini Lho Beragam Manfaatnya
-
5 Kelebihan Operasi ERACS untuk Melahirkan, Apa Keunggulannya?
-
5 Kelebihan Operasi ERACS untuk Melahirkan, Apa Keunggulannya?
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Viral Dokter RSUD Jombang Potong Kepala Bayi, Ini Risiko Distonia Bahu!
-
Belajar dari Kasus Bayi Meninggal di RSUD Jombang, Kenali Faktor Pemicu Distosia Bahu!
-
Viral Dokter RSUD Jombang Potong Kepala Bayi yang Meninggal Karena Distosia Bahu, Apa Itu?
-
Wanita Ini Tidak Bisa Berhenti Melahirkan Hingga Punya 44 Anak Akibat Kondisi Langka
-
Wanita Ini Melahirkan Bayi Kembar dengan Jarak Seminggu, Kok Bisa?