Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diduga terjadi pada seorang wanita asal Bogor baru-baru ini heboh di media sosial.
Kasus tersebut viral setelah dibagikan oleh tetangga korban, pengguna akun Twitter @AyundaaaT_, pada Sabtu (7/9/2019).
Ia memperlihatkan kondisi korban setelah dianiaya suami yang membuat matanya bengkak hingga tak bisa terbuka dan seluruh wajahnya dipenuhi luka lebam.
"Ini tetangga aku digebukin sama suaminya padahal suaminya yang salah gara-gara selingkuh, tapi malah istrinya yang jadi korban. Tolong bantu sebarin biar orangnya cepet ketangkep," cuitnya.
Baca Juga
Kejadian bermula ketika korban menyembunyikan kunci sepeda motor karena jengah dengan perselingkuhan suaminya. Bahkan, wanita ini sudah berkali-kali mendapat kekerasan dari suaminya, tetapi tidak pernah mengutarakannya.
"Dan yang lebih sedihnya lagi, istrinya ini sabar banget. Sempat 1 kamar sama selingkuhannya, istrinya rela tidur bertiga biar suaminya mau tidur di rumah. Dan KDRT ini ternyata sudah sering, cuma yang ini paling parah dan baru cerita ke kluarga," imbuhnya.
Anda mungkin penasaran mengapa banyak wanita yang tetap bertahan dalam sebuah hubungan setelah mendapat kekerasan sepeti yang dialami wanita tersebut. Melansir dari Hellosehat,ada banyak hal yang membuat korban kekerasan sering kali memilih bertahan dengan pasangannya yang kasar.
1. Malu
Korban KDRT bisa juga bertahan karena merasa perceraian adalah aib dalam hidupnya. Sehingga ia akan berusaha sebisa mungkin menutupi kegagalan rumah tangganya.
2. Merasa bersalah
Ada pula korban kekerasan yang merasa bersalah meninggalkan pasangannya. Bahkan mereka bisa juga merasa amarah dan sikap kasar pasangannya karena kesalahan dirinya.
3. Ancaman
Banyak korban kekerasan memilih tidak pergi karena mendapat ancaman disakiti, diteror hingga dibunuh. Karena itu, korban lebih sulit berpikir jernih.
4. Tekanan sosial
Wanita korban KDRT sering kali merasakan tekanan sosial atau spiritual yang membuatnya bertahan dalam pernikahan meski terdapat kekerasan. Hal ini juga terkait budaya turun-menurun di mana wanita harus tunduk dengan suami.
5. Ketergantungan ekonomi
Banyak korban kekerasan takut pergi meninggalkan pasangannya karena sangat ketergantungan dalam segi ekonomi. Sehingga mereka takut tidak bisa menghidupi diri sendiri dan anaknya jika pergi.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Ilmuwan Menemukan Bagian Otak Wanita yang Terkait Aktivitas Seksual
-
Ahli: Kesehatan Kardiovaskular pada Wanita Lebih dari Sekadar Hormon
-
Studi Inggris: Vaksin HPV Terbukti Mengurangi Kasus Kanker Serviks
-
Ibu Hamil Perlu Batasi Konsumsi Ikan, Ini Alasannya
-
Viral Hukum Wanita Muslim Tak Boleh Pakai Bra, Padahal Dampaknya...
-
Awas, Minuman Pemanis Buatan Justru Bikin Nafsu Makan Meningkat
-
Sama-Sama Menua, Begini Perbedaan Proses Penuaan antara Pria dan Wanita
-
Segera Cari Bantuan, Ini 4 Ciri Pasien Covid-19 Harus ke Rumah Sakit
-
Wanita Berisiko Tinggi Alami Long Covid-19, ini 3 Penyebabnya!