Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ajun Perwira dan Jennifer Ipel membawa kabar kurang membahagiakan terkait program bayi tabung yang mereka lakukan beberapa bulan belakangan ini.
Hal ini diketahui dari vlog yang mereka unggah di kanal YouTube pada Selasa (3/9/2019) kemarin.
"Kita mau ke RSCM, guys. Mau ketemu dokter. Today, intinya kita mau tahu embrionya itu sudah lengket atau nempel (di rahim) dan berkembang. Doain ya!," tutur Jennifer.
Setelah melakukan pemeriksaan, akhirnya pasangan yang mempunyai jarak usia 17 tahun ini pun menerima hasilnya.
Baca Juga
-
Istri Ajun Perwira Hamil di Usia 48 Tahun, Hati-hati Risikonya!
-
Istri Ajun Perwira Jalani IVF di Usia 48 Tahun, Segini Peluang Berhasilnya!
-
Setelah 9 Tahun Nikah, Rianti Cartwright Jalani Program Bayi Tabung
-
Dunia Gempar, Simak Kisah Perempuan Pertama yang Lahir Lewat Bayi Tabung
-
Ibu Wajib Baca, Inilah Bedanya Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan
Sayang, keberuntungan nampaknya belum berpihak pada Jennifer dan Ajun.
Pada kertas hasil pemeriksaan tertera tulisan 'negatif', yang berarti Jennifer belum bisa mengandung buah hatinya dengan Ajun Perwira.
Melansir Nurture Fertility UK, perawatan IVF atau bayi tabung memang tidak selalu berhasil.
Ada beberapa alasan bayi tabung tidak selalu berhasil.
- Kualitas embrio
Banyak embrio yang tidak dapat ditanam setelah dipindahkan ke rahim karena cacat.
Embrio yang terlihat sehat di laboratorium mungkin memiliki cacat yang menyebabkan mereka mati daripada tumbuh.
Dalam kebanyakan kasus ketika ini terjadi, itu tergantung pada embrio dan bukan uterus.
- Usia telur
Sementara usia wanita yang menjalani IVF memainkan peran besar, usia sel telur lebih penting.
Seiring bertambahnya usia seorang wanita, kualitas dan kuantitas sel telur wanita mulai memburuk. Ini akan sangat memengaruhi peluang kehamilan, baik dengan atau tanpa IVF.
- Respons dari ovarium
Kadang-kadang, indung telur wanita tidak menanggapi obat IVF sebagaimana seharusnya dan gagal menghasilkan banyak sel telur.
Untuk wanita di atas 37 tahun, atau mereka yang memiliki kadar hormon perangsang folikel tinggi, memproduksi telur yang cukup mungkin sulit. Jika ini masalahnya, kemungkinan IVF akan gagal.
- Kromosom
Embrio yang memiliki kelainan kromosom dapat mengakibatkan kegagalan IVF, apakah mereka secara alami dikandung atau dikembangkan di laboratorium.
Wanita berusia di atas 30 tahun lebih cenderung mengalami kelainan kromosom dalam telurnya, dan ini meningkat lebih jauh ketika seorang wanita mencapai usia 40-an.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Kelahiran Bayi Kembar Meningkat di Seluruh Dunia, Apa Penyebabnya?
-
Perlu Tahu, Anak Kembar Identik Tak Selalu Punya Genetik yang Sama
-
Berapa Lama Embrio Bertahan saat Dibekukan dan Disimpan di Laboratorium?
-
Ajun Perwira Sebut Jennifer Jill Hiperseks, Hati-Hati 5 Akibatnya!
-
Ajun Perwira Sebut Jennifer Jill Hiperseks, Ini Lho Ciri-cirinya!
-
Tips Berenang yang Aman Bagi Ibu Hamil, Bikin Kandungan Lebih Sehat
-
Zaskia Sungkar Didiagnosis Polip Rahim, Ketahui Bahaya Komplikasinya!
-
Zaskia Sungkar Didiagnosis Polip Rahim sebelum Hamil, Ini Penyebabnya!
-
Program IVF Istri Denny Cagur Gagal, Apa Kaitannya dengan Kualitas Sperma?
-
Istri Denny Cagur Bari Saja Kuret, Harus Hindari 4 Aktivitas Berat ini!