Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Setelah selesai melakukan transfer embrio, Ajun Perwira dan istrinya Jennifer Jill harus menunggu beberapa pekan lagi untuk memastikan embrio tidak lepas dari rahim. Karena itu, Jennifer Jill pun harus istirahat total demi menjaga kehamilannya.
Sebelumnya, Ajun Perwira dan istrinya yang berbeda usia 17 tahun memilih melakukan program bayi tabung karena Jennifer Jill sudah berusia 48 tahun.
Meski begitu, bukan berarti kehamilan Jennifer Jill nantinya akan aman dari sejumlah risiko. Jika program bayi tabung ini berhasil, pastinya istri Ajun Perwira harus sangat menjaga kehamilannya.
Sebab, seiring bertambahnya usia, wanita akan mengalami peningkatkan risiko masalah dalam kehamilan. Melansir dari webmd.com, adapun sejumlah risiko kehamilan yang mengintai seperti kelainan kromosom, keguguran, tekana darah tinggi, pendarahan hingga komplikasi diabetes gestasional.
Baca Juga
Sebuah penelitian di Obstetrics and Gynaecology menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kematian janin secara mendadak dibandingkan wanita yang lebih muda.
Meski begitu, kehamilan di usia 40 tahun ke atas seperti Jennifer Jill bukan suatu yang harus ditakuti. Apalagi kemajuan dalam mengobati infertilitas dan peningkatan perawatan prenatal saat ini sudah jauh lebih canggih dan aman.
Namun, wanita di atas usia 40 tahun yang ingin hamil juga tetap harus mempersiapkan diri. Karena mental yang lebih siap ini memengaruhi kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan saat kehamilan.
Melansir dari hellosehat.com, adapun yang harus dilakukan seorang wanita jika ingin hamil di atas usia 40 tahun. Pertama, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Anda harus mulai mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur. Termasuk Anda juga perlu menjauhi asap rokok, minuman berkafein, minuman beralkohol dan obat-obatan kimia.
Selain itu, Anda juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter sebelum berencana hamil. Begitu pula selama kehamilan, tes ini sangat diperlukan untuk mengetahui adanya kelainan kromosom pada calon bayi.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Tes Kehamilan, Kapan Waktu yang Tepat Pakai Alat Cek Kehamilan?
-
Sebelum Hamil, Wanita Wajib Perhatikan Kesehatan Organ Tubuh Ini!
-
Daftar Kandungan Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil
-
Posisi Kepala Bayi Menjelang Melahirkan Harus di Bawah, Mengapa?
-
Sebelum Hamil Calon Ibu juga Harus Menjaga Asupan Nutrisi, Cegah Stunting!
-
Cara Mencegah agar Tidak Melahirkan Prematur, Inilah yang Perlu Dilakukan!
-
Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!
-
Perut Masih Buncit setelah Melahirkan? Bisa Dipengaruhi Beberapa Faktor
-
Jennifer Jill Singgung Soal Hamil di Usia 51 Tahun, Waspadai Risikonya!
-
Wanita Lebih Mudah Lupa Setelah Melahirkan, Ini Sebabnya!