Minggu, 28 April 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 15 Agustus 2019 | 22:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Setelah selesai melakukan transfer embrio, Ajun Perwira dan istrinya Jennifer Jill harus menunggu beberapa pekan lagi untuk memastikan embrio tidak lepas dari rahim. Karena itu, Jennifer Jill pun harus istirahat total demi menjaga kehamilannya.

Sebelumnya, Ajun Perwira dan istrinya yang berbeda usia 17 tahun memilih melakukan program bayi tabung karena Jennifer Jill sudah berusia 48 tahun.

Meski begitu, bukan berarti kehamilan Jennifer Jill nantinya akan aman dari sejumlah risiko. Jika program bayi tabung ini berhasil, pastinya istri Ajun Perwira harus sangat menjaga kehamilannya.

Sebab, seiring bertambahnya usia, wanita akan mengalami peningkatkan risiko masalah dalam kehamilan. Melansir dari webmd.com, adapun sejumlah risiko kehamilan yang mengintai seperti kelainan kromosom, keguguran, tekana darah tinggi, pendarahan hingga komplikasi diabetes gestasional.

Sebuah penelitian di Obstetrics and Gynaecology menunjukkan bahwa wanita yang berusia di atas 40 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kematian janin secara mendadak dibandingkan wanita yang lebih muda.

Ajun Perwira dan istri, Jennifer Jill Supit. [Instagram]

Meski begitu, kehamilan di usia 40 tahun ke atas seperti Jennifer Jill bukan suatu yang harus ditakuti. Apalagi kemajuan dalam mengobati infertilitas dan peningkatan perawatan prenatal saat ini sudah jauh lebih canggih dan aman.

Namun, wanita di atas usia 40 tahun yang ingin hamil juga tetap harus mempersiapkan diri. Karena mental yang lebih siap ini memengaruhi kesehatan Anda dan bayi dalam kandungan saat kehamilan.

Melansir dari hellosehat.com, adapun yang harus dilakukan seorang wanita jika ingin hamil di atas usia 40 tahun. Pertama, mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.

Anda harus mulai mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan olahraga teratur. Termasuk Anda juga perlu menjauhi asap rokok, minuman berkafein, minuman beralkohol dan obat-obatan kimia.

Selain itu, Anda juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter sebelum berencana hamil. Begitu pula selama kehamilan, tes ini sangat diperlukan untuk mengetahui adanya kelainan kromosom pada calon bayi.

BACA SELANJUTNYA

Sakit Kepala Selama Masa Kehamilan, Kenali 5 Penyebabnya!