Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Senin, 03 Juni 2019 | 22:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ani Yudhoyono, istri Susilo Bambang Yudhoyono meninggal dunia dalam masa perawatan kanker darah dengan kondisi tidak sadar di National University Hospital (NUH) Singapura, Sabtu (1/6/2019) kemarin.

Wakil Sekretaris Parta Demokrat, Renanda Bachtar menyatakan ternyata Ani Yudhoyono sengaja ditidurkan sebelum meninggal dunia untuk keperluan pengobatan yang lebih maksimal.

Menurut dokter, beberapa tindakan medis akan lebih efektif dan membuat obat cepat bekerja jika Ani Yudhoyono dalam kondisi tertidur.

"Ada serangkaian proses yang lebih baik Ibu ditidurkan," kata Renan di NUH Singapura.

Melansir dari Cancer Research UK, ternyata menidurkan pasien kanker termasuk dalam metode pengobatan medis.

Ani Yudhoyono di RS Singapura. (dok pribadi)

Para peneliti telah menguji seberapa pengaruh membuat pasien kanker hibernasi dengan pengobatan yang efektif.

Mereka menemukan proses dalam tubuh akan melambat untuk menghemat energi selama pasien kanker dalam kondisi tertidur.

Kondisi tersebut membuat mereka berpikiran bahwa pertumbuhan sel kanker maupun tumor dalam tubuh akan melambat selama pasien kanker dalam keadaan hibernasi.

Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono menaburkan bunga di makam Ibu Ani Yudhoyono, Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Minggu (2/6). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Selain itu, hibernasi juga membantu pasien kanker lebih tahan terhadap stres dan radiasi. Dengan begitu cara ini juga membantu mengurangi efek samping pengobatan kanker pada pasien.

Oleh karena itu, sudah banyak tim medis yang menempatkan pasien sakit parah dalam kondisi hibernasi untuk membantu proses pengobatan lebih efektif dan cepat. Tindakan serupa ternyata juga sempat diterapkan terhadap Ani Yudhoyono.

BACA SELANJUTNYA

SBY Idap Kanker Prostat Stadium Awal, Ini Maksudnya!