Jum'at, 03 Mei 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Rabu, 29 Mei 2019 | 06:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Tidak sedikit perempuan yang sangat nyaman menggunakan skinny jeans atau celana ketat. Tetapi bagaimana pun, jika dikenakan secara terus menerus, hal ini akan berakibat pada organ intim.

Berdasarkan sebuah penelitian dari Boston University School of Public Health menunjukkan perempuan yang mengenakan celana ketat mempunyai risiko dua kali lebih besar terkena penyakit vulvodynia.

Berdasarkan NHS UK, Vulvodynia adalah nyeri persisten yang tidak dapat dijelaskan dalam vulva (kulit yang mengelilingi pintu masuk ke Miss V). Penyakit ini bisa menjadi masalah jangka panjang (kronis).

Gejala utama vulvodynia adalah nyeri persisten di dan sekitar vulva. Vulva biasanya terlihat normal.

ilustrasi rasa sakit di organ vital (shutterstock)

Rasa sakitnya meliputi:

- Sensasi terbakar, menyengat atau sakit
- Dipicu oleh sentuhan, seperti saat berhubungan seks atau saat memasukkan tampon
- (rasa sakitnya) Terus-menerus di bagian belakang dan bisa lebih buruk saat duduk
- Terbatas pada bagian vulva, terkadang bisa menyebar ke bokong dan paha bagian dalam.

Dalam studi ini peneliti menganalisis sebanyak 213 permepuan dengan vulvodynia, dan 221 perempuan yang tidak mengalaminya.

Hasilnya, perempuan yang mengenakan celana ketat sebanyak empat atau lebih dalam seminggu mempunyai risiko nyeri vulva ini.

Sementara itu, perempuan yang menghilangkan rambut organ intimnya, 74% juga memiliki risiko yang sama.

"Jins atau celana ketat dapat menciptakan lingkungan yang mendorong infeksi saluran genital, yang telah terbukti terkait dengan onset nyeri vulva," tutur Dr Bernard Harlow, seorang senior dalam studi ini yang dilansir dari Mirror.co.uk.

BACA SELANJUTNYA

Jangan Abaikan Penis Gatal, 6 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebabnya!