Senin, 29 April 2024
Vika Widiastuti : Rabu, 03 April 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ibu hamil, sebaiknya pikir dua kali saat hendak berpergian jauh karena hal tersebut ternyata memengaruhi bayi

Studi terbaru yang dilakukan peneliti di Univesitas Lehigh, Pennsylvania, menemukan bahwa bumil yang stres setelah melakukan perjalanan jauh (80 km) cenderung memiliki bayi lahir dengan berat rendah.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Economics & Human Biology ini, para peneliti menemukan perjalanan jauh setiap 16 km setelah 80 km pertama, meningkatkan peluang bumil memiliki bayi dengan berat badan rendah sebesar 14 persen dibandingkan ibu lainnya yang tidak melalui perjalanan jauh yang bikin stres.

Bayi dianggap memiliki berat rendah jika lahir dengan bobot di bawah 2,5 kg.

"Temuan bahwa berat badan lahir rendah mungkin terkait dengan sumber stres, seperti perjalanan jarak jauh, karena stres kronis telah ditemukan terkait dengan hasil kelahiran yang di bawah harapan," ujar Muzhe Yang, Associate Professor Ekonomi di Universitas Lehigh Pennsylvania.

Ilustrasi hamil (Unplash/freestocks.org)

Dilansir dari laman NY Post, sekitar 2,2 juta pekerja AS melakukan perjalanan setidaknya 80 km dari rumah ke kantor. Sekitar 1,7 juta pekerja menghabiskan 90 menit atau lebih dalam perjalanan sekali jalan.

Dengan menganalisis catatan kelahiran 2014 dan 2015 yang dikumpulkan oleh Departemen Kesehatan New Jersey, para peneliti menemukan perempuan dengan perjalanan antara 80 hingga 160 km juga lebih cenderung menunda pemeriksaan trimester pertama mereka atau tidak menjalaninya sama sekali.

"Memiliki waktu istirahat yang diperlukan selama periode kehamilan menjadi sangat penting bagi ibu hamil yang membutuhkan waktu lama untuk bepergian," tandasnya.

Ayo dicek, apakah perjalanan Anda pulang pergi ke kantor berjarak 80 km dan bikin lelah? (Suara.com/Firsta Nodia)

BACA SELANJUTNYA

Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor