Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang mantan mahasiswa psikologi di The College of New Rochelle mengaku bahwa tiga profesor di sana melecehkannya secara seksual. Salah satunya mengiriminya foto alat kelamin.
Ironisnya tak ada tindakan dari pihak kampus, malah dia diusir dari kampus.
Melansir dari New York Post, Yvonne Taylor, 43, mengajukan gugatan di Mahkamah Agung Brooklyn, mengatakan bahwa tiga instruktur membuat permintaan seksual di dalam dan di luar kelas dan mengatakan bahwa nilainya akan ditangguhkan jika dia menolak.
Menurut surat-surat pengadilan, Taylor yang merupakan seorang ibu dari tiga anak, mengatakan dugaan pelecehan itu dimulai pada musim gugur 2016 dalam kursus literasi digital profesor Bryan Boatswain.
Baca Juga
Dalam sebuah pesan teks pada 11 April 2017, Boatswain diduga mengatakan kepadanya ucapan yang tak pantas.
"Saya berpikir kamu telanjang," tulis pesan itu menurut Taylor, tetapi Boatswain membantah tuduhan itu.
Profesor lain, Hassan Shabazz, mengatakan kepada Taylor bahwa dia tertarik padanya dan dia ingin mengajaknya berlibur.
Dia mendapat nilai B+ dalam kursus psikologi forensiknya, dan Shabazz kemudian mengatakan kepadanya bahwa seandainya dia mengizinkannya melakukan seks oral padanya dia akan mendapat nilai bagus.
"Aku akan mendapat nilai A," kata Taylor kepada The Post.
Berbeda dengan Boatswain, Shabazz mengaku 'menggoda' Taylor tetapi membantah tuduhan bahwa dia mengaitkan dengan nilainya.
Sementara itu, profesor ketiga, Jeffrey Davis, pernah berkata pada Taylor bahwa jika tidak ada kamera pengintai yang mengarah langsung kepadanya, dia akan 'membungkukannya' dan 'membawanya'. Taylor menambahkan bahwa dia juga mengirim pesan berisi foto-foto alat kelaminnya.
Sementara dua profesor lain berkelit, Davis tidak bisa dihubungi untuk dimintai keterangan.
Atas hal itu, Taylor mengatakan berhenti menghadiri kelas-kelas Davis pada bulan Desember dan menyampaikan keluh kesahnya kepada profesor lain yang dia percayai, Timothy Rodgers.
Dia mengatakan, Rodgers setuju untuk membiarkan Taylor menyelesaikan kursusnya secara online, kemudian menelepon keamanan dan mengantarnya ke luar kampus.
Namun, Taylor mengungkapkan bahwa tidak dapat menghadiri kelas secara pribadi membuat nilai rata-rata kelasnya kurang memuaskan, bahkan dia nyaris tidak lulus.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Termasuk Gangguan Perilaku Seksual, Kenali Tanda Perempuan Hiperseks
-
Gejalanya Hampir Mirip, Ini Lho Perbedaan Cacar Monyet dan IMS!
-
Seks Oral Lebih Menantang, Coba Posisi Seks Teh Celup Ini Nanti Malam!
-
Kanker Tenggorokan dan Amandel Berkaitan Erat dengan Seks Oral, Waspadai Dampaknya!
-
Berbagi Pekerjaan Rumah Bisa Pengaruhi Kehidupan Seksual Lho, Ini Alasannya!
-
Penurunan Gairah Seksual, Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Bantu Anda Horny!
-
Mitos Seputar Infertilitas Masih Beredar di Masyarakat, Apa Saja?
-
Studi Temukan Menelan Sperma Bisa Bantu Meningkatkan IQ, Benarkah?
-
Hati-hati, Kecanduan Masturbasi Bisa Sebabkan Penyakit Ini Lho!
-
Studi Baru: Trauma Masa Kecil Meningkatkan Risiko Multiple Sclerosis