Jum'at, 03 Mei 2024
Vika Widiastuti | Yuliana Sere : Kamis, 24 Januari 2019 | 11:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Seorang blogger mengalami lumpuh dari pinggul ke bawah setelah ia terkena infeksi bakteri dari kucing liar.

Gemma Birch (24), wanita asal Southport, Merseyside, Inggris sangat menyukai kucing bernama Catarina saat ia berlibur dan menginap di resort Albufeira, Portugal pada tahun 2014.

Melansir dari mirror, ia tak mengetahui bahwa kucing itu membawa infeksi yang berpotensi mematikan. Birch muntah pada hari terakhir liburannya dan pingsan saat penerbangan pulang.

Dia dilarikan ke rumah sakit Southport di mana dokter akhirnya menemukan bahwa fesesnya terdapat bakteri campylobacter yang umumnya ditemukan pada ayam mentah.

Seminggu kemudian, Birch keluar dari rumah sakit namun kembali masuk rumah sakit setelah dia mengalami mati rasa di kakinya.

Dokter kemudian mendiagnosisnya dengan sindrom Guillain-Barré, sebuah kondisi yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sistem sarafnya sendiri.

Gemma Birch, wanita yang alami lumpuh setelah membelai kucing liar. (Instagram/sorsasta)

Birch pun menceritakan bagaimana ia menghabiskan empat bulan di rehabilitasi dan kembali ke kondisi normal setelah 14 bulan.

Dia berkata, "Saya harus bergantung pada perawat untuk membawa saya ke toilet dan membersihkan saya. Saya tak bisa mengontrol kandung kemih saya dan juga tak bisa menggunakan lengan atau tangan saya karena sangat lemah."

Ia percaya bahwa kucing itu mendapat infeksi ketika mengobrak-abrik sampah umum. Akibat kejadian ini, ia mengatakan dirinya takut untuk membelai kucing liar.

"Meski saya suka kucing, saya tidak bisa menyentuh kucing liar sekarang. Saya suka membelai mereka namun berharap kejadian ini tak akan terulang lagi."

Dia juga menambahkan agar setiap orang menghargai kesehatan mereka dan berharap kisahnya menginspirasi orang untuk menghargai semua yang mereka miliki.

BACA SELANJUTNYA

Varian Baru Virus Corona Inggris Tak Lebih Mematikan, Ini Klaim Studi PHE!