Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Rhesus merupakan kadar protein khusus (Antigen D) pada permukaan sel darah merah. Tidak semua orang memiliki kadar protein ini. Maka dari itu rhesus digolongkan menjadi positif dan negatif.
Sebagai contoh, orang bergolongan darah A dengan rhesus negatif berarti memiliki antigen jenis A, tetapi tidak memiliki antigen jenis Rh. Sedangkan orang yang bergologan darah A dengan rhesus positif akan memiliki antigen keduanya.
Keadaan ini sebenarnya wajar dan bukan merupakan suatu kelainan. Hanya saja jarang ditemui karena hanya sekitar 1% dari ras Asia dengan golongan darah rhesus negatif.
Masalahnya adalah orang yang memiliki golongan darah rhesus negatif hanya bisa menerima transfusi darah dari golongan darah yang sama dan rhesus yang sama pula atau golongan darah O rhesus negatif. Padahal jelas diketahui bahwa rhesus negatif ini jarang ditemui di ras Asia.
Baca Juga
Masalah lain yang bisa muncul adalah ketika wanita dengan rhesus negatif menikahi pria dengan rhesus positif. Ketika hamil, janin kemungkinan rhesus janin adalah negatif atau postif dan hal tersebut bisa menyebabkan masalah.
- Ibu rhesus positif dan ayah rhesus positif, janin pasti rhesus positif, sehingga tidak masalah.
- Ibu rhesus positif dan ayah rhesus negatif, janin bisa rhesus positif atau negatif, tetapi tidak menimbulkan masalah.
- Ibu rhesus negatif dan ayah rhesus negatif, janin pasti rhesus negatif, tetapi tidak masalah.
- Ibu rhesus negatif dan ayah rhesus positif, janin bisa rhesus positif atau negatif, dan ada kemungkinan terjadi masalah.
Pasalnya jika rhesus ibu negatif dan janin positif, maka tubuh sang ibu akan memproduksi antibodi yang bisa membahayakan keselamatan janin. Perbedaan rhesus tersebut membuat darah ibu tidak bisa bercampur dengan darah janin hingga melahirkan.
Yang melegakan adalah, pembentukan antibodi memerlukan waktu sehingga tidak akan berpengaruh pada kelahiran anak pertama. Tetapi lain halnya jika melahirkan anak kedua yang antibodi sudah terbentuk dan bisa menyerang sel darah merah janin.
Ketika lahir, bayi berisiko terkena anemia, penyakit kuning, atau penyakit lain yang lebih serius. Begitu pula akan terjadi hal yang sama ketika ibu melahirkan anak ketiga dan seterusnya. Masalah yang muncul pun juga mungkin makin serius.
Maka itu, disarankan melakukan tes darah baik sebelum menikah atau jauh-jauh hari untuk mengetahui rhesus kamu dan pasangan.
Terkini
- 5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
- Kate Middleton Umumkan Dirinya Menderita Kanker, Tepis Semua Konspirasi Liar yang Beredar
- Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
- Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
- Wulan Guritno Berhenti Konsumsi Gula, Manfaatnya Tak Cuma Bikin Kulit Lebih Kenyal Lho
- Seperti Dialami BCL, Ini 5 Penyebab Perut Buncit pada Wanita
- Mengenal Sindrom Stevens-Johnson yang Dialami Kartika Putri, Wajahnya Dipenuhi Luka Melepuh
- Agar Ibu dan Bayi Tetap Sehat, Ketahui 5 Cara Mengatasi Baby Blues
- 3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
- Celine Dion Alami Stiff Person Syndrome, Apa Itu?
Berita Terkait
-
Golongan Darah Pengaruhi Kondisi Kesehatan Jantung, Siapa yang Paling Berisiko?
-
Ilmuwan Inggris Buat Rapid Test Covid-19 Lebih Akurat, Ini Bedanya dengan Tes Antigen!
-
Antigen Rumahan Bisa Menunjukkan Hasil Negatif Palsu pada Varian Omicron
-
Tes Antigen Punya Peran Penting Selama Liburan Nataru
-
Studi: Golongan Darah A, B dan Rh+ Berisiko Terkena Virus Corona Covid-19
-
Hati-hati, Minuman Ini Bisa Picu Hasil Tes Antigen Positif Palsu!
-
Viral Hasil Tes Antigen Air Keran Positif Covid-19, Simak Penjelasan Dokter
-
Anda Sering Digigit Nyamuk? Mungkin Karena Faktor Ini
-
Golongan Darah Tak Pengaruhi Risiko Tertular Virus Corona, Ini Buktinya!
-
Golongan Darah O Tak Berisiko Komplikasi Organ akibat Virus Corona, Kenapa?