Selasa, 30 April 2024
Fita Nofiana : Selasa, 15 Juni 2021 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Pengendaliankelahiran sering kali hanya diberatkan pada kesuburan perempuan. Padahal persoalan kontrasepsi atau program KB juga perlu peran laki-laki. 

Sayangnya menurut Rilis DKT Indonesia, peran pria terhadap program KB masih sangat minim. Hal itu terbukti hanya 3,12 persen laki-laki menggunakan kondom dan 0,5 persen yang melakukan vasektomi untuk program perencanaan keluarga.

Melihat pentingnya hal tersebut, DKT Indonesia sebagai organisasi swasta yang berfokus kepada kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana terbesar di Indonesia bersama dengan BKKBN menginisiasi kampanye 'Pria Ber-KB Itu Keren!'.

Ilustrasi keluarga berencana. (shutterstock)

"Selama ini, kita menyadari bahwa KB identik dengan perempuan. Padahal, tanggung jawab untuk merencanakan keluarga, menjaga kesehatan reproduksi, merupakan peran dari kedua belah pihak, suami dan istri," ujar President Director DKT Indonesia, Juan Enrique Garcia dalam rilis.

"Untuk itu, dengan adanya kampanye edukasi 'Pria Ber-KB Itu Keren!', kami berharap dapat menarik kesadaran pria lebih banyak lagi di Indonesia yang mau ikut KB," imbuhnya. 

Sementara itu, Kepala Seksi Peningkatan Partisipasi KB Pria BKKBN, dr. Raymond Nadeak, M.H. (Kes) lebih lanjut menjelaskan bahwa partisipasi pria dalam program KB di Indonesia mengalami peningkatan yang lambat dari tahun ke tahun.

Hal ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor, seperti akses ke pelayanan kesehatan, tatanan sosial, serta rumor negatif tentang penggunaan kontrasepsi untuk pria.

"Rumor negatif seperti pakai kondom tidak enak, vasektomi dapat menghilangkan kejantanan hingga menimbulkan disfungsi ereksi, sangatlah tidak benar di masyarakat. Untuk itu BKKBN telah melakukan berbagai kegiatan komunikasi dan informasi antara lain sosialisasi dan juga webinar untuk menguatkan kelompok KB Pria di masyarakat," ujar dokter Raymond

BACA SELANJUTNYA

Gantikan Pil KB, Ilmuwan Swedia Kembangkan Alat Kontrasepsi Implan Elektronik