Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Joe Biden pemenang pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat 2020, selalu terbuka tentang kondisi gagap yang ia derita sejak kecil.
Beberapa waktu lalu, ia pun mengaku bahwa gangguan berbicaranya itu masih memengaruhi dirinya hingga sekarang.
"Masih terkadang, ketika saya merasa diri saya benar-benar lelah," katanya, dilansir CNN.
Untuk mengatasi kondisi ini, ia menggunakan metode yang digambarkan pada film pemenang Academy Award "The King's Speech", tentang Raja Inggris George VI yang juga gagap.
Baca Juga
"Jadi apa yang saya lakukan, jika saya mengatakan, 'Balai kota kepresidenan Demokrat malam ini di CNN', saya akan mengatakan, 'Balai kota kepresidenan, garis miring, ada di CNN malam ini, garis miring, akan ada orang-orang berikut ini, garis miring, Anderson Cooper akan berbicara, garis miring," jelasnya.
Penyebab gagap belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan karena kombinasi beberapa faktor.
"Penelitian terbaru menunjukkan genetika, riwayat keluarga (seringkali laki-laki), perkembangan neuromuskuler, dan lingkungan anak, termasuk dinamika keluarga, semuanya berperan dalam timbulnya gagap," jelas Avivit Ben-Aharon MS Ed, terapis wicara berlisensi dan pendiri serta direktur klinis Great Speech Inc.
Dalam kondisi Biden, paman dari pihak sang ibu, dikenal sebagai Paman Boo-Boo, juga menderita gagap sepanjang hidupnya.
Apakah gagap bisa disembuhkan?
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) mengatakan sekitar 75% anak-anak dapat mengatasi kegagapan.
Namun, dilansir Health, semakin lama seseorang gagap, semakin kecil kemungkinan untuk pulih sepenuhnya.
The Stuttering Foundation mengatakan bahwa tidak lebih dari seperempat orang yang masih gagap pada usia 10 tahun akan sepenuhnya 'bebas' dari gangguan berbicara ini di masa dewasa.
"Apakah seorang anak yang gagap akan terus mengalaminya hingga dewasa bergantung pada usia dimulainya anak mengalami gagap dan apakah ada riwayat keluarga gagap," jelas Ben-Aharon.
Meskipun tidak ada obat untuk gagap, banyak pilihan pengobatan tersedia, termasuk terapi gagap, terapi obat, dan perangkat elektronik untuk membantu mengontrol kefasihan, seperti alat bantu dengar.
"Proses terapeutik berfokus pada relaksasi dan strategi pernapasan untuk mengurangi ketegangan serta memperlambat kecepatan bicara untuk meminimalkan disfluensi," tandas Ben-Aharon.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Tubuh Anak Pendek, akibat Genetik atau Kurang Gizi?
-
Amerika Serikat Mencatat Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Varian Omicron
-
Obat Dwarfisme Pertama Telah Disetujui Penggunaannya Oleh BPOM AS
-
3 Genetik Ini Bisa Memengaruhi Efek Psikedelik Pada Tubuh, Apa Saja?
-
Hasil dari Olahraga pada Tubuh juga Dipengaruhi Genetik Kita, lho!
-
Penelitian: Gen Orangtua Berpengaruh pada Keberhasilan Pendidikan Anak
-
Mengenal Sindrom Turner, Kelainan yang Hanya Menyerang Perempuan
-
Genetik Berpengaruh pada Reaksi Tubuh terhadap Suhu Dingin
-
Perlu Tahu, Anak Kembar Identik Tak Selalu Punya Genetik yang Sama
-
Demi Lovato Akui Gangguan Makan Sudah Menurun di Keluarganya