Jum'at, 03 Mei 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni : Jum'at, 23 Agustus 2019 | 10:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Saat ini manajer Juventus, Maurizio Sarri diketahui sedang menderita pneumonia. Awalnya, Sarri sempat mengalami gejala flu biasa selama seminggu sampai akhirnya menjadi lebih parah.

Setelah sepekan, kondisi Sarri justru kian memburuk. Ia didiagnosis menderita radang paru-paru.

Ternyata penyakit ini tidak jauh dari kebiasaanya yang suka merokok, bahkan hingga 60 batang dalam sehari.

Seperti yang Anda ketahui, merokok menjadi salah satu faktor yang bisa meningkatkan seseorang berisiko pneumonia. Namun, apakah rokok dapat membuat kecanduan seperti yang dialami Maurizio Sarri?

Melansir dari Healthline, tembakau salah satu zat yang paling banyak disalahgunakan di dunia. Padahal rokok sangat adiktif.

Maurizio Sarri tertangkap kamera tengah merokok saat menukangi Napoli beberpa tahun lalu. (CARLO HERMANN / AFP)

Nikotin dalam rokok adalah zat kimia adiktif utama dalam tembakau. Zat ini yang menyebabkan adrenalin diserap dalam aliran darah melalui asap rokok.

Kandungan nikotin dalam rokok ini juga memicu peningkatan dopamin yang dapat disebut sebagai bahan kimia "bahagia" otak.

Konsumsi nikotin melalui rokok biasa atau vaping mengarah pada pelepasan dopamin kimiawi di otak manusia. Sama halnya dengan obat lain, dopamin mendorong otak mengulangi perilaku yang sama.

Ilustrasi merokok. (Unsplash/Jaroslav Devia)

Oleh karena itu, dapat dikatakan penggunaan tembakau dari waktu ke waktu juga bisa menyebabkan kecanduan fisik dan psikologis.

Oleh karena itu, orang perokok sering kali merasa susah untuk berhenti. Sebab, mereka sudah kecanduan nikotin sebagai bahan utama dalam tembakau.

BACA SELANJUTNYA

Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu