Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang remaja bisa mati jika detak jantungnya cepat. Liam Spare (17) menderita sindrom kematian mendadak yang berarti ia berisiko terkena serangan jantung jika detak jantungnya di atas 80 denyut per menit.
Melansir dari dailymail, itu berarti Spare dilarang keras menari, olahraga dan naik roller coaster seperti teman-temannya.
Dia sudah menderita tiga kali serangan jantung dan baru-baru ini mengalami koma setelah jantungnya berhenti saat di gym.
Spare, dari Swadlincote, Derbyshire, Inggris, mengatakan, "Jika saya terlalu bersemangat, seperti aliran adrenalin yang tiba-tiba, itu bisa membunuh saya.
Baca Juga
Jika seseorang membuat saya kaget, itu bisa mengejutkan saya dan saya bisa pingsan.
'Bagi saya, peningkatan denyut jantung cukup serius. Saya bisa saja mati kalau terlalu bersemangat. Sangat menakutkan untuk dipikirkan.
''Saya tidak bisa lari cepat. Jogging yang sangat ringan adalah segalanya yang bisa saya kelola. Jelas saya tidak bisa melakukan olahraga apa pun,'' jelasnya.
''Sebagai seorang anak, saya tidak bisa bergaul dengan teman-teman untuk bersosialisasi sampai saudara laki-laki saya dapat menjaga saya. Saya sering tinggal di rumah dan saya melewatkan banyak masa kecil saya.''
''Itu mengecewakan karena semua teman saya dulu mengajak saya kencan dan saya harus mengatakan tidak. Saya merasa telah melewatkan banyak hal,'' tandasnya.
Ibunya, Claire (38) mengatakan dia meminta dokter untuk menyelidiki putranya dan Spare diberikan elektrokardiogram selama 24 jam untuk menguji fungsi jantungnya.
Para ahli di klinik jantung Rumah Sakit Birmingham akhirnya mendiagnosisnya dengan dua kondisi jantung yang mematikan.
Dia menderita katekolaminergik polimorfik ventrikel takikardia, di mana peningkatan denyut jantung karena aktivitas atau stres dapat memicu detak jantung yang tidak normal dan tidak teratur.
Dia juga didiagnosis dengan masalah irama jantung.
''Saya melakukan yang terbaik dan mendapat dukungan keluarga saya. Jika saya merasa detak jantung saya meningkat, saya mulai panik.''
''Saya harus mulai bernapas perlahan untuk mengendalikannya. Saya akan memilih opsi yang aman mulai sekarang. Saya tidak berolahraga lagi. Terlalu riskan bagiku.''
''Saya tidak menyesali keputusan itu. Saya hanya merasa seolah-olah hatiku tidak akan cukup kuat untuk melakukannya.''
''Itu tidak sepadan dengan risikonya,'' tutupnya.
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Rima Melati Sempat Alami Gagal Jantung, Ini Bedanya dengan Serangan Jantung!
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
Hati-hati, Kebiasaan Duduk Berjam-jam Tingkatkan Risiko Serangan Jantung, Ini Sebabnya!
-
Viral Wanita Asal India Meninggal Dunia Saat Berolahraga di Gym, Apa Penyebabnya?
-
Kepala Pusing dan Detak Jantung Meningkat Setiap Berdiri, Mungkin Ini Penyebabnya!
-
Cek Risiko Alami Serangan Jantung Lewat Mata, Begini Caranya!
-
Serangan Jantung Senyap Perlu Diwaspadai, Gejalanya Sangat Ringan!
-
Jarang Disadari, Risiko Penyakit Jantung Bisa Muncul karena Kebiasaan Ini
-
Daun Seledri Punya Manfaat untuk Penderita Kolesterol, Begini Caranya
-
Tak Melulu Nyeri Dada, Kenali Tanda Serangan Jantung yang Perlu Diwaspadai!