Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - James Ingram, penyanyi R&B legendaris asal Amerika Serikat meninggal dunia di usia 66 tahun. Menurut keterangan orang terdekatnya, pria yang telah meraih dua Grammy Awards itu meninggal akibat kanker otak.
Seperti dilaporkan TMZ, James Ingram sudah beberapa lama mengidap penyakit kanker otak.
Secara ringkas, kanker otak adalah kondisi di mana tumor ganas muncul di otak, dan memengaruhi kinerja serta fungsinya. Dilansir SUARA.com dari WebMD, tumor ganas akan menyerap semua darah, nutrisi, hingga jaringan otak, yang membuat otak mengalami kerusakan permanen.
Ada dua jenis kanker otak yang utama, yakni kanker otak primer dan kanker otak metastatik. Kanker otak primer terjadi di sekitar 75 persen kasus kanker otak di dunia, sementara sisanya merupakan kanker otak metastatik.
Baca Juga
-
Dibuat untuk Kesehatan, Tato Ini Bisa Ukur Gula Darah hingga Detak Jantung
-
Kocak! Niat Hati Berpelukan, Kawat Gigi Pria Ini Nyangkut di Baju Kawan
-
Pepsi Luncurkan Infused Soda Nitrogen, Seperti Apa sih Rasanya?
-
Berendam Air Panas Bisa Bakar Kalori, Ini Kata Peneliti
-
Izin Dokter Ini Dicabut Seusai Sarankan Kue Ganja untuk Kontrol Amarah Anak
Kanker otak primer terjadi ketika sel abnormal di dalam otak tumbuh dan berkembang menjadi tumor. Tipe kanker otaknya sendiri biasanya diklasifikasikan berdasarkan tempat munculnya tumor, seperti glioma, meningioma, adenoma, dan lain-lain.
Sementara kanker otak metastatik merupakan kanker otak yang terjadi akibat penyebaran sel kanker dari anggota tubuh lainnya. Contoh kasusnya adalah kanker payudara yang menyebar ke otak, kanker paru yang menyebar ke otak, dan lain-lain.
Penyebab pasti munculnya kanker otak hingga saat ini tidak diketahui. Meski begitu, beberapa kelompok memiliki risiko mengidap kanker otak lebih tinggi daripada orang biasa.
Dikutip dari laman Medicine.net, pekerja pengeboran minyak, orang-orang yang bersentuhan dengan bahan kimia, hingga pekerja industri karet berisiko tinggi mengalami kanker otak.
Faktor genetik seperti keturunan dan riwayat keluarga pengidap kanker juga dapat memengaruhi risiko kanker otak. Di sisi lain, faktor lingkungan seperti merokok, paparan radiasi, hingga penyalahgunaan narkoba juga disebut sebagai salah satu risiko.
Nah, berkaca pada James Ingram, itulah pembahasan mengenai kanker otak yang perlu diketahui.
(SUARA.com/M. Reza Sulaiman)
Terkini
- Parto Patrio sampai Operasi, Ketahui 5 Gejala Awal Batu Ginjal sebelum Semakin Parah
- Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King, Ketahui Bahaya Konsumsi Junk Food pada Lansia
- Dialami oleh Atta Halilintar, Ini 4 Gejala Hernia yang Harus Diketahui Pria
- Mengenal Sindrom Tourette yang Dialami Tora Sudiro, Ini Gejalanya
- Tips Mencegah Batu Saluran Kemih dan Pembesaran Prostat, Pria Perlu Tahu
- Inilah Alasan Pria Mudah Mengantuk Setelah Berhubungan Seks, Terlalu Enak?
- Trombosit Atta Halilintar Turun Sampai 49, HIndari Makanan dan Minuman Ini!
- Trombosit Atta Halilintar Turun Karena Demam Berdarah, Cobalah Konsumsi 5 Makanan Ini!
- Pria Ini Bisa Alami Ereksi 100 Kali Sehari, Bahkan Saat Tidur dan Bangun Tidur!
- Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
Berita Terkait
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Sakit Kepala Kronis Bisa Menjadi Tanda Kanker Otak, Apa Gejala Lainnya?
-
Amerika Serikat Mencatat Kasus Pertama Infeksi Virus Corona Varian Omicron
-
Update Covid-19 Global: Kematian akibat Covid-19 di AS Capai 2.000 Per Hari
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apakah Bisa Disembuhkan?
-
Joe Biden Menderita Gagap Sejak Kecil, Apa Penyebab Kondisi Ini?
-
Donald Trump Diberi Terapi Antibodi Poliklonal untuk Sembuhkan Covid-19
-
Update Covid-19 Global: Amerika Serikat Sumbang Angka Kematian Terbesar
-
Waduh! 80 Persen Kasus Covid-19 di Amerika pada Maret Tidak Diidentifikasi