Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kasus bayi meninggal selama proses persalinan di RSUD Jombang, Jawa Timur cukup menghebohkan publik. Sebab, pihak rumah sakit diduga mengabaikan permintaan operasi caesar dari puskesmas yang memberi rujukan kepada pasien.
Proses persalinan ini dilakukan mulai pukul 18.30 WIB. Pada saat itu, sang ibu mengejan hanya sampai kepala bayi sudah keluar, tetapi persalinan mengalami kemacetan atau distosia bahu.
Berat badan bayi yang cukup besar dan pundak yang lebar membuatnya mengalami kesulitan. Dokter yang menanganinya pun sampai harus menggunakan alat sedot untuk mengeluarkan bayi.
Karena kepala bayi terjepit di pangkal pinggung selama 10 menit, bayi itu pun meninggal dunia.
Baca Juga
Pada akhirnya, dokter harus mengambil tindakan pemisahan organ tubuh bayi yang sudah sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) untuk menyelamatkan ibu bayi.
Distosia bahu adalah cedera lahir yang terjadi ketika salah satu atau kedua bahu bayi tersangkut di dalam panggul ibu selama persalinan.
Dalam kebanyakan kasus, dilansir dari Cleveland Clinic, bayi yang mengalami distosia bahu bisa lahir dengan selamat. Walau begitu, itu pun bisa menimbulkan masalah kesehatan lain pada ibu dan bayi.
Kondisi ini tergolong jarang terjadi. Tingkat risiko bayi mengalami distosia bahu juga bervariasi tergantung pada berat lahir bayi.
Distosia bahu terjadi pada 0,6 hingga 1,4 persen bayi dengan berat badan antara 2,72 hingga 3,63 kg saat lahir.
Risiko distosia bahu ini juga semakin meningkat menjadi 5 hingga 9 persen dari bayi lahir dengan berat badan lebih dari 3,63 kg.
Gejala Distosia Bahu
Meskipun ada banyak faktor yang bisa menyebabkan distosia bahu, kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.
Sayangnya, tidak ada gejala atau cara untuk memprediksi risiko distosia bahu. Dokter kandungan mungkin baru mengetahui kondisi ini akan terjadi setelah kepala bayi keluar.
Saat kepala bayi Anda sudah keluar dan kemudian menarik kembali ke area antara vagina dan rektum, kondisi ini disebut tanda-tanda distosia bahu.
Penyebab Distosia Bahu
Distosia bahu terjadi ketika bahu bayi Anda tersangkut di belakang tulang kemaluan ketika proses persalinan.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berat bayi lahir yang cukup besar, bayi berada di posisi yang salah, pembukaan panggul terlalu kecil dan Anda berada dalam posisi yang membatasi ruangan di panggul.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
4 Buah yang Baik untuk MPASI Bayi, Pastinya Aman dan Bergizi
-
Bayi Menangis Tak Selalu karena ASI Kurang, Jangan Buru-Buru Kasih Sufor
-
Pernah Makan Kurma Muda? Ini Lho Beragam Manfaatnya
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Jokowi Angkat Bicara soal Bayi Dicecoki Kopi Sachet, Sentil Posyandu dan BKKBN
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Geger Ibu Kasih Kopi Sachet ke Bayi, 5 Bahaya Mengerikan ini Mengintai
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Viral Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian, Persiapkan 7 Hal Ini Saat Ajak Anak Naik Motor!
-
Bayi 6 Bulan Meninggal Usai Berpergian Naik Motor, Kapan Waktu Tepat Ajak Anak Motoran?